Penampakan Rumah Mewah Otak Pelaku Pembunuhan Pegawai Koperasi di Palembang

Penampakan rumah mewah otak pelaku pembunuhan pegawai koperasi di Palembang. Nilainya lebih Rp1 miliar. -edho -sumeks.co

Justru pelaku ingin meminjam uang kembali kepada korban, namun ditolak.

"Karena mau minjam uang lagi dan korban menolak memberi, akhirnya pelaku kesal. Di situlah pelaku utama dan dua lainnya menghabisi korban," katanya.

Diketahui, satu pelaku pembunuhan Anton Eka Saputra karyawan koperasi di Palembang yang mayatnya dicor di belakang halaman ruko distro, ditangkap tim gabungan Jatanras Polda Sumsel, Satreskrim Polrestabes Palembang dan Polsek Sukarami.

Pelaku yang ditangkap merupakan rekan pelaku utama yang saat ini masih dalam pengejaran polisi.

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono mengatakan, pelaku memiliki peran membantu dalam proses eksekusi korban.

"Jumlah pelaku diduga ada tiga orang. Satu berhasil ditangkap di Batam, perannya dia yang membantu memukul korban menggunakan besi saat korban datang ke distro," ujar Harryo.

Menurut pengakuan satu tersangka yang sudah berhasil diamankan, korban dieksekusi setelah ada satu di antara mereka yang menyamar jadi pembeli di distro milik terduga pelaku.

"Peristiwa pembunuhan ini seperti sudah disusun oleh pelaku utama. Sebab saat korban datang di TKP, pelaku lainnya menyamar sebagai pembeli. Jadi ketika korban sedang berbincang dengan pelaku utama, yang lainnya memukul korban," kata Harryo.

Jumlah pelaku diduga tiga orang. 

Satu berhasil ditangkap di Batam.

Pelaku yang tertangkap ini berperan membantu memukul korban menggunakan besi saat korban datang ke distro milik terduga pelaku utama.

Terpisah, Kapolsek Sukarami, Kompol M Ikang Ade Putra menambahkan, posisi jenazah korban dicor di sebuah tempat bekas kolam kecil yang ada di belakang ruko distro.

"Iya dicor. Bentuk kolamnya persegi panjang. Sebagian dari kolam itu digunakan untuk mengecor jenazah korban," katanya.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan