Semakin Mengkhawatirkan! Mahasiswa Unand Beber Fakta Banyak Remaja Gunakan Bahasa Sarkasme di Media Sosial

Semakin Mengkhawatirkan! Mahasiswa Unand Beber Fakta Banyak Remaja Gunakan Bahasa Sarkasme di Media Sosial -Freepik -

Sementara itu, kalangan remaja atau yang dikenal Gen Z tersebut sangat gemar dalam bermedia sosial, karena adanya suatu fenomena dalam kalangan Gen Z yang disebut Join the Trend.

Join the Trend merupakan istilah yang digunakan oleh Gen Z dalam mengikuti segala hal yang sedang viral dalam media sosial.

BACA JUGA:Inilah Jadinya Kalau Kekuasaan Disalahgunakan Nepotisme Mulai Mengakar, Tunggu Saja Tanggal Mainnya!

BACA JUGA:201 Mahasiswa UIN Raden Fatah Incar 43 Institusi ini, Nomor 6 Masih Subdomain Bacakoran.co

Oleh karena itu, media sosial menjadi suatu asupan yang tidak boleh dilewatkan bagi Gen Z. 

Bermula dari kebebasan berekspresi yang ditawarkan oleh media sosial dan dimanfaatkan oleh Gen Z, serta adanya rasa Join the Trend tersebut mulai berkembangnya penggunaan bahasa yang mengandung sarkasme.

Berkembang dari rasa kekecewaan ketidaksukaan terhadap suatu postingan, lalu akan dikritik dengan menggunakan bahasa yang sarkas.

Contohnya, dalam salah satu postingan Instagram @ngobrolduniabola tentang seorang pemain bola Indonesia, Rafael Struick terdapat berbagai komentar yang mengandung sarkas.

BACA JUGA:Kian Marak! Mahasiswa Universitas Andalas Beri Solusi Jitu Atasi Perilaku Seksual Menyimpang

BACA JUGA:Benarkah Intelijen Bisnis Nyawa Sebuah Perusahaan? ini Hasil Penelitian Mahasiswa Universitas Andalas

Seperti akun @om.om_kecil yang berkomentar “Ga ada dia (Rafael) terasa permainan” dan akun @amadalf_ “pertandingan kemarin malam kerasa banget ga ada rafa” (28/4/24).

Memang maksud dari akun-akun tersebut adalah untuk mengkritik dan memberikan pandangan mereka tentang gaya permainan Rafael yang kurang bagus menurut mereka, hanya saja gaya dalam menyampaikan tersebut seolah-olah merendahkan pemain tersebut.

Dengan memberikan kritik yang mengandung sarkasme tersebut dapat membuat mental dan performa pemain tersebut menurun.

Dilansir dari doktersehat.com, bahwa sarkasme ini dapat membuat seseorang sakit hati dan akan mengganggu keadaan psikologis orang yang dituju, serta dapat merusak hubungan yang terjalin.

BACA JUGA:Perbedaan Bahasa dan Budaya Picu Bullying di Lingkungan Kampus, Kok Bisa? Ini Kata Mahasiswa Unand

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan