Gagas Perkumpulan Guru Sejarah se-Asia Tenggara, AGSI Siap Gelar Seminar Antar Bangsa di Brunei Darussalam

Presiden AGSI Sumardiansyah Perdana Kusuma (kanan) menggagas Perkumpulan Guru Sejarah se-Asia Tenggara, AGSI Siap Gelar Seminar Antar Bangsa di Brunei Darussalam dan didukung 2 koleganya, Merry Hamraeny dan Rita Nefrida.--kolase koranpalpres.com

Sementara, Ketua Departemen Kerjasama Dalam dan Luar Negeri AGSI Merry Hamraeny menambahkan, memang rencana semula kegiatan seminar antar bangsa itu akan dilaksanakan bulan Juni 2024 ini.

Hanya saja kata mantan Ketua AGSI Sumsel ini, lantaran terkendala teknis sehingga mengalami penundaan sampai Juli 2024 nanti.

BACA JUGA:Museum Masuk Desa, Cara Cerdas Pemprov Sumsel Lestarikan Warisan Sejarah dan Budaya

BACA JUGA:Jaga Situs Sejarah dan Warisan Budaya, Polres OKI Gotong Royong Bersihkan Makam Puyang di Sungai Sodong

Merry menceritakan, di tahun 2018 yang lalu sekitar 30-an guru sejarah dengan biaya mandiri berkegiatan di Kuala Lumpur, Malaysia. 

Dan untuk kegiatan seminar antar bangsa nanti, wanita yang sehari-hari mengajar mata Pelajaran sejarah di SMA Negeri 10 Palembang ini mengharapkan jumlah perserta mengalami peningkatan. 

“Di samping menambah jejaring, kegiatan ini juga bentuk komitmen guru-guru sejarah untuk terus meningkatkan kompetensi," tukas Merry kepada Palembang Ekspres .

Terpisah, Plt Ketua AGSI Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Rita Nefrida menyatakan turut mendukung gagasan pembentukan Perkumpulan Guru Sejarah Se-Asia Tenggara. 

BACA JUGA:Simpan Banyak Arsip Bersejarah, SMB IV dan Pemerintah Kota Palembang Sepakat Lakukan Upaya Luar Biasa ini

BACA JUGA:Bikin Turis Mancanegara Terpana, Ini Sejarah Kain Batik Milik Istri AK Gani di Museum Negeri Sumsel

Menurut guru sejarah di SMAN 11 Palembang ini, untuk menyusun narasi sejarah yang utuh perlu dibangun kesamaan persepsi guru sejarah.

Terutama sekali imbuh Rita, guru-guru sejarah se-Asia Tenggara sebagai saudara serumpun.

"Kita mendukung dan berharap kegiatan tersebut terealisasi dengan baik, sebagai sarana silaturahmi antar bangsa sekaligus tukar pikiran untuk memajukan pendidikan di kawasan Asia Tenggara," pungkasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan