Gagas Perkumpulan Guru Sejarah se-Asia Tenggara, AGSI Siap Gelar Seminar Antar Bangsa di Brunei Darussalam

Presiden AGSI Sumardiansyah Perdana Kusuma (kanan) menggagas Perkumpulan Guru Sejarah se-Asia Tenggara, AGSI Siap Gelar Seminar Antar Bangsa di Brunei Darussalam dan didukung 2 koleganya, Merry Hamraeny dan Rita Nefrida.--kolase koranpalpres.com

BRUNEI DARUSSALAM, KORANPALPRES.COM – Asosiasi Guru Sejarah Indonesia atau disingkat AGSI menggagas pembentukan perkumpulan guru sejarah se-Asia Tenggara.

Untuk mewujudkan gagasan tersebut, rencananya akan dilaksanakan lewat penyelenggaraan Seminar Antar Bangsa di Brunei Darussalam pada bulan Juli 2024 mendatang.

Demikian disampaikan Presiden AGSI Sumardiansyah Perdana Kusuma usai bertemu dengan Pengurus Persatuan Guru Sejarah Brunei antara lain Haji Yahya, Haji Mustafa dan Brandon di The Brunei Hotel, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, Kamis 27 Juni 2024.

Seminar antar bangsa Kesejarahan Guru Sejarah Indonesia-Malaysia ini sendiri kata Sumardiansyah pernah terselenggara tahun 2018 silam di Kuala Lumpur, Malaysia.

BACA JUGA:Tak Disangka! Belajar Sejarah Ternyata Bermanfaat Bagi Kehidupan Kekinian, Begini Kata Presiden AGSI

BACA JUGA:Para Alumni Ngebet 'Masuk' Ruang Kelas, Bikin Guru Sejarah SMA YPI Tunas Bangsa Palembang Gregetan, Kenapa Ya?

Namun dikarenakan pandemi covid-19 yang melanda dunia sehingga kegiatan serupa belum sempat digelar kembali.

“Menindaklanjuti kegiatan Seminar Antar Bangsa di Kuala Lumpur, Malaysia tahun 2018 silam, kita kembali merencanakan kegiatan serupa di Brunei Darussalam tahun ini,” tutur Sumardiansyah. 

Kegiatan tersebut sambung guru sejarah di SMA Negeri 13 Jakarta ini, sekaligus sebagai upaya merealisasikan rencana pembentukan Perkumpulan Guru Sejarah se-Asia Tenggara.

"Hasilnya positif, saya dan rekan-rekan guru sejarah di Brunei Darussalam sudah berdiskusi dan sepakat mengadakan kegiatan kunjungan, seminar antar bangsa, serta menggagas perkumpulan Guru Sejarah Se-Asia Tenggara yang insyaAllah bulan depan terlaksana," jelas Sumardiansyah.

BACA JUGA:Fakta Sejarah Jembatan Ampera, Proyek Rampasan Perang Senilai Rp30.000

BACA JUGA:Beri Pemahaman Sejarah dan Budaya Ke Masyarakat, Museum Negeri Sumsel Gelar Seminar Hasil Kajian

Untuk mewujudkan rencana pembentukan perkumpulan guru sejarah se-Asia Tenggara itu pula timpal Sumardiansyah, pihaknya juga akan melibatkan perwakilan Malaysia, Singapore, Filipina, dan Thailand.

“Kita akan undang rekan-rekan guru sejarah dari Malaysia, Singapore dan Thailand untuk bersama-sama mensukseskan kegiatan tersebut,” imbuhnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan