Pedagang Keluhkan Pasar Kota Pagaralam Sepi Dan Daya Beli Menurun, Ternyata Ini Penyebabnya
Pj Wali Kota Pagaralam, H Lusapta Yudha Kurnia SE MM meninjau Pasar Terminal Nendagung, Pasar Dempo Permai dan Gudang Resi Kota Pagaralam-Foto:Eko Wahyudi-palpres
BACA JUGA:Catat! Ini Calon Lawan Timnas Indonesia di Babak Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Menurut Demon, rata-rata untuk kios yang tersegel itu sudah tidak lagi membayar iuran sewa kiosnya mulai dari 4 tahun – 12 tahun.
“Secara keseluruhan capaian retribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sewa kios terlebih mendekati akhir tahun 2023 mencapai 60%," ungkapnya.
Hal tersebut karena banyak kios yang tutup dan juga ada kios yang tersegel.
Lebih jauh Demon menambahkan, pihaknya telah memberikan surat pemanggilan beberapa kali.
Pihaknya sering melayangkan surat pemanggilan kepada penyewa kios yang menunggak bayar iuran.
Ia memperingatkan para penyewa yang kiosnya sudah tersegel untuk menghadap atau melaporkan diri ke kantornya.
“Bagi penyewa kios yang sudah tersegel bisa menghadap untuk mengadakan musyawarah,” katanya.
Pemkot memberi batas waktu satu minggu sejak surat pemanggilan.
BACA JUGA:Cerita Tuna Netra Penerima Bedah Rumah kepada Dansatgas TMMD Kodim Way Kanan
Jika masih belum ada respon, jawab Demon, Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam melalui UPTD Pengelola Pasar akan mengambil alih kios tersebut.
"Kita beri kesempatan sampai satu minggu ini, sebab jika tidak tentu akan ada pengambilalihan kios," kata Demon sebulan lalu.
Saat ini memang banyak kios yang akhirnya menjadi kosong dan penyewa banyak yang tidak sanggup membayar sewanya.
Entah seperti apa ke depannya, Man, salah seorang pedagang lainnya menggeleng pasrah. *