Arti Penting Sejarah dan Budaya dalam Pembangunan, Ini Kata Budayawan Sumsel kepada 23 Mahasiswa Modnus Unsri
Budayawan Sumsel Vebri Al Lintani berfoto bersama 23 Mahasiswa Modnus PMM Unsri dan dosen koordinator Dedi Irwanto usai diskusi yang membicarakan Arti Penting Sejarah dan Budaya dalam Pembangunan di Sumsel.--modnus pmm unsri for palpres.bacakoran.co
BACA JUGA:AIZEN Global dan Grab Bekerja sama dalam Layanan Pembiayaan Alat Transportasi
Selain itu dalam menarasikan seni, sejarah dan budaya di Sumsel, Vebri menulis berbagai buku adat perkawinan, tari tradisional, sastra tutur, dulmuluk, gelar adat kebangsawan yang berbasis lokal Sumsel.
“Kita baru sadar, bahwa di balik keberagaman budaya di Indonesia, ada banyak persoalan dalam pembangunan kebudayaan yang mengarah pada ketidakselarasan dengan masyarakat lokal setempat, para pejuang budaya harus tampil meluruskan agar pembangunan budaya tepat sasaran,” tegasnya.
Vebri sempat menceritakan bagaimana dirinya dan kawan-kawan memperjuangkan agar eks gedung Societiet dapat menjadi gedung kesenian di Palembang.
Sementara itu, salah seorang mahasiswa peserta Modnus Unsri dari Jurusan Teknik informatika, STMIK Widya Pratama Pekalongan Muhammad Ali Sodiq mengaku terilhami dari inspirasi perjuangan budaya yang dilakukan budayawan Sumsel Vebri Al Lintani.
BACA JUGA:Gampang! Ini 10 Trik Mengajari Anak Membaca di Rumah
“Nah, saya terinspirasi juga sehingga jika kelak diberi kesempatan, insya Allah untuk berjuang agar di Pekalongan ada juga gedung kesenian yang refresentatif,” tutur Sodiq.
“Misalnya di kawasan kota lama Jetayu yang juga banyak eks gedung Belanda yang tidak terpakai, agar para seniman bisa menggelar kreasi seni dan budaya di sana,” pungkasnya.*