Kotak Pekinangan, Pusaka Emas Milik Kesultanan Palembang, Simbol Keramahtamahan dalam Tradisi Menginang

Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya tengah mendiskusikan Kotak Pekinangan, Pusaka Emas Milik Kesultanan Palembang, Simbol Keramahtamahan dalam Tradisi Menginang.--adi citra sandy for koranpalpres.com

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya tengah mendiskusikan Kotak Pekinangan, Pusaka Emas Milik Kesultanan Palembang, Simbol Keramahtamahan dalam Tradisi Menginang.

Dikukuhkan Kamis 27 Juni 2024, Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya memang sangat aktif berdiskusi perihal kesejarahan dan kebudayaan yang ada di Sumatera Selatan dan tanah air pada umumnya.

Iya, sesuai namanya, Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya, maka sangat lazim apabila para anggota komunitas yang diketuai H Chandra Amprayadi ini mendiskusikan hal tersebut.

Diskusi yang penuh keakraban dan santun, nihil dari sikap menjatuhkan atau debat kusir mewarnai keseharian obrolan di grup WhatsApp Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya ini.

BACA JUGA:Luar Biasa! Museum Negeri Sumsel Terima Hibah Alquran Tulisan Tangan Kiyai Delamat Berusia 2 Abad

BACA JUGA:Terkuak! Prof Adil Beri Fakta Mengejutkan tentang Sosok Penulis Manuskrip Alquran Peninggalan Kyai Delamat

Hingga Senin pagi, 1 Juli 2024, grup WhatsApp Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya yang beranggotakan 84 orang itu (termasuk penulis, Red), obrolan dimulai dari share sebuah foto lengkap dengan narasi singkat oleh pengirim, Adi Citra Sandy.

Adi Citra Sandy sendiri merupakan Kepala Seksi Koleksi dan Pelayanan Museum Negeri Sumatera Selatan.

Foto yang dapat anda lihat pada cover artikel ini diberi narasi sebagai berikut, “Kotak Pekinangan Kesultanan Palembang. 

Keberadaan pekinangan menjadi bagian regalia milik Kesultanan Palembang. 

BACA JUGA:Kaya Situs Megalitik! Begini Kata 4 Pakar di Seminar Kajian Koleksi Museum Negeri Sumsel

BACA JUGA:Museum Negeri Sumsel Telusuri Jejak Marga, SMB IV Dorong Pembuatan Perda, ini Pendapat 4 Akademisi

Lantas, bagaimana regalia ini menjadi koleksi Museum Nasional Indonesia?”

Lalu disambut seorang anggota grup WhatsApp Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya, Hariyanto dengan menuliskan pantun apik.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan