Puluhan Wali Murid TK-SD Xaverius di Baturaja Demo ke DPRD OKU, Sampaikan Keresahan Ini

Puluhan orang tua siswa dari TK-SD Xaverius di Baturaja Kabupaten OKU menggelar aksi unjuk rasa atau demo ke kantor DPRD-Foto:Arman Jaya-

BATURAJA, KORANPALPRES.COM - Adanya kebijakan dari pihak sekolah, puluhan wali murid melakukan unjuk rasa.

Aksi unjuk rasa ini merupakan bentuk penolakan terhadap rencana kebijakan pihak Yayasan Xaverius Palembang yang diketuai oleh S Supardi untuk menggabungkan TK-SD Xaverius dengan TK-SD Fransiskus di Baturaja, Kabupaten OKU.

Puluhan orang tua siswa dari TK-SD Xaverius di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menggelar aksi unjuk rasa di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) OKU pada Senin, 1 Juli 2024. 

Selain menolak kebijakan merger tersebut, para pengunjuk rasa juga menuntut agar Ketua Yayasan S Supardi diturunkan dari jabatannya karena dianggap tidak mempunyai hati nurani dalam menghadapi persoalan ini.

BACA JUGA:Unjuk Rasa Mendukung Palestina Merebak di Universitas-universitas Besar AS

BACA JUGA:Mahasiswa Asal Papua Demo di DPRD Ogan Ilir, Ada Apa Ya? Ini Tuntutannya

Sebelumnya, para orang tua yang tergabung dengan alumni Xaverius Baturaja telah menemui Ketua DPRD OKU H Marjito untuk berdialog terkait rencana penutupan TK-SD Xaverius.

Namun, setelah pertemuan tersebut, secara spontan, para orang tua langsung berunjuk rasa di depan kantor DPRD OKU.

"Unjuk rasa ini spontan, untuk memperjelas alasan yayasan yang menyatakan bahwa tidak baik adanya dua level pendidikan yang sama di kabupaten atau kota yang kecil," ungkap Ketua Alumni Xaverius, Heri Awansyah.

Namun, kenyataannya, menurut Heri, sejak tahun 1948 berdirinya SD Xaverius, tercatat sudah ada empat SD berpendidikan Katolik di OKU bernama Xaverius, sementara SD Fransiskus baru ada dalam tiga tahun terakhir di Baturaja, sebelumnya bernama Xaverius 3.

BACA JUGA:Puluhan Massa Unjuk Rasa di Bawaslu Kota Palembang, Ketua KPPS Silaberanti Bantah Berpihak ke Caleg Nasdem

BACA JUGA:Tegas! Ini Tanggapan Plh Sekda Ogan Ilir Terhadap Aksi Demo Pembela Suara Rakyat

Senada juga disampaikan Herbert P Nainggolan, salah satu orang tua wali murid yang anaknya sedang menempuh pendidikan di SD Xaverius, mengatakan bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten OKU sudah pernah berkoordinasi dengan pihak yayasan agar tidak menutup sekolah tersebut.

Namun, Ketua Yayasan Xaverius tetap ingin melakukan merger.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan