Bukan Kaleng-kaleng, Posyandu Jagabaya Dibantu Peralatan Canggih Pantau Perkembangan Balita

Reporter: Bernat |

Editor: Bernat |

Rabu , 03 Jul 2024 - 15:56

UKUR TINGGI BADAN : Kades Jagabaya, Bambang Heriadi ST sedang menunjukan alat pengukur tinggi badan yang canggih-Bernat/koranpalpres.com-

bukan kaleng-kaleng, posyandu jagabaya dibantu peralatan canggih pantau perkembangan balita                            lahat, koranpalpres.com - guna mempermudah kinerja kader posyandu desa jagabaya, kecamatan kikim selatan. maka pemerintah kabupaten (pemkab) lahat melalui dinas kesehatan (dinkes) menyalurkan peralatan canggih untuk memantau tumbuh kembang balita.
"alhamdulillah, kini kerja kader posyandu sedikit ringan dan terbantukan sekali dengan adanya beberapa peralatan dari dinkes," sebut kepala desa (kades), bambang heriadi st, rabu 3 juli 2024.
dia menerangkan, biasanya kader posyandu ketika mengukur tinggi badan mesti menggunakan meteran termasuk khusus bayi.
kini, semuanya berubah dengan adanya sarana penunjang pembantu yang memadai.
baca juga:wow, 7 daerah di kabupaten lahat bakal jadi kawasan pat pertanian, ini nama-namanya
baca juga:balonbup lahat yulius maulana berikan bantuan kepada korban kebakaran, ini penampakannya 
"sekarang boleh lihat alat pengukur tinggi badan cukup berdiri ditempat yang disediakan, kemudian tinggal menarik meteran pas diatas kepala maka angkanya akan terlihat lebih akurat," ulasnya.
pun dengan, sambung dia, alat berat badan secara digital dan tetap mempertahankan menggunakan manual, karena ada balita lebih nyaman disana.
"pelaksanaan posyandu terus dilakukan rutin setiap bulannya, hal ini bertujuan memerangi kasus stunting sesuai arahan dari presiden jokowi," imbau dirinya.
ia menuturkan, kabupaten lahat sendiri berhasil menempatkan posisi berada di nomor 2 se indonesia terbaik, bahkan melampaui target nasional 14 persen, sedangkan lahat sendiri 7,81persen.
baca juga:pemkab lahat targetkan 113 desa ikut program kampung iklim pada 2025
baca juga:sempat vakum, tp pkk mulak ulu lahat hidupkan lagi dasawisma dan berhasil raih juara terbaik 1
"untuk provinsi sumatera selatan (sumsel) terendah. ini merupakan bukti kerja keras kita semua mulai tingkat kabupaten hingga desa," imbau ketua forum komunikasi kepala desa (fkkd) ini.
bambang menyatakan, khususnya di pemerintah desa (pemdes) jagabaya, akan terus semaksimal mungkin menurunkan hingga ke level zero kasus stunting.
"tentu saja, untuk mewujudkannya tidak lepas dari kerjasama semua pihak, sehingga target dimaksudkan benar-benar menjadi kenyataan," harapnya.
terpisah, kepala puskesmas pagarjati, runtinah sst menyebutkan, pihaknya terus memantau perkembangan balita yang ada ditingkat desa, melalui petugas medis turun untuk melihat kondisinya.
baca juga:36 warga kabupaten lahat terpapar penyakit hiv/aids, ini penyebabnya
baca juga:kolaborasi dengan tp pkk tekan zero stunting, ini yang dilakukan pemdes tanjung kurung lahat 
"selain itu, laporan dari lintas sektoral dapat menjadi acuan sudah sejauh mana, grafik keadaan balita serta dengan pemberian asupan makanan bergizi merupakan kewajiban mesti dilaksanakan," jelasnya.
disamping, masih kata dia, pihaknya maupun kader posyandu masing-masing desa mengerjakan bagian hilir, tapi hulunya pun harus diperhatikan juga sebagai langkah antisipasi sejak dini.
"remaja putri dan putra inilah kunci semuanya, ketika mereka telah siap mengikat hubungan pernikahan, maka sebelumnya pemberian vitamin, makanan bergizi tinggi dan kapsul tambah darah terus diawasi," tutup dirinya.