PSGA UIN Raden Fatah Gelar Forum Kajian Gender Dalam Berbaagi Perspektif

Reporter: Trisno Rusli |

Editor: Trisno Rusli |

Rabu , 03 Jul 2024 - 16:22

PSGA UIN Raden Fatah Palembang menggelar forum kajian gender dalam berbagai perspektif untuk mencegah kekerasan seksual di lingkungan kampus-Foto: Tim Humas UIN Raden Fatah Palembang-

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - PSGA UIN Raden Fatah Palembang menggelar Forum Kajian Gender Dalam Berbagai Perspektif.

Adapun tema yang diusung yakni Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi di ruang rektorat lantai 3 Kampus Sudirman.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan edukasi kepada seluruh civitas akademika.

Terutama yang berkaitan dengan pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual di lingkungan kampus agar memiliki kesadaran bersama.

Sehingga kasus kekerasan seksual dilingkungan kampus dapat diminimalsir, demikian disampaikan oleh Ketua LP2M dalam sambutannya pada acara tersebut.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur civitas akademika mulai dari dosen, mahasiswa, tendik hingga satpam dan cleaning service.

Termasuk juga pengurus ULT dan Vokal Point PUG UIN Raden Fatah Palembang, hadir juga utusan dari berbagai perguruan tinggi lain di kota Palembang seperti UKB, UNPAL, IAINU dan lain-lain.

Forum kajian gender ini menghadirkan narasumber dari IAIN Mero Lampung Ibu Prof. Muflihah Wijayanti dan Kepala Dinas PPPA Provinsi Sumatra Selatan Fitriana, S.Sos.

Acara dibuka secara resmi oleh Rekrtor UIN Raden Fatah Palembang yang diwakili oleh Wakil Rektor 1 Prof. Dr. Adil MA.

Dalam sambutannya beliau menyatakan bahwa kegiatan ini sangat penting dilakukan mengingat kasus kekerasan seksual menjadi isu krusial termasuk di perguruan tinggi.

psga uin raden fatah gelar forum kajian gender dalam berbaagi perspektif                            palembang, koranpalpres.com - psga uin raden fatah palembang menggelar forum kajian gender dalam berbagai perspektif.
adapun tema yang diusung yakni pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di perguruan tinggi di ruang rektorat lantai 3 kampus sudirman.
kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan edukasi kepada seluruh civitas akademika.
terutama yang berkaitan dengan pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual di lingkungan kampus agar memiliki kesadaran bersama.
baca juga:uin raden fatah buka pendaftaran beasiswa santri berprestasi 2024, cek jurusan kuliah di sini
baca juga:inilah ali al bulayhi, bek pembuat onar arab saudi, timnas indonesia jangan terpancing
sehingga kasus kekerasan seksual dilingkungan kampus dapat diminimalsir, demikian disampaikan oleh ketua lp2m dalam sambutannya pada acara tersebut.
kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur civitas akademika mulai dari dosen, mahasiswa, tendik hingga satpam dan cleaning service.
termasuk juga pengurus ult dan vokal point pug uin raden fatah palembang, hadir juga utusan dari berbagai perguruan tinggi lain di kota palembang seperti ukb, unpal, iainu dan lain-lain.
forum kajian gender ini menghadirkan narasumber dari iain mero lampung ibu prof. muflihah wijayanti dan kepala dinas pppa provinsi sumatra selatan fitriana, s.sos.
baca juga:bisa untuk pemula, ini 5 rekomendasi serum retinol dijamin ampuh, wajib kamu punya!
baca juga:cara mudah dapat saldo dana gratis melalui website bucksify, sambil rebahan juga bisa!
acara dibuka secara resmi oleh rekrtor uin raden fatah palembang yang diwakili oleh wakil rektor 1 prof. dr. adil ma.
dalam sambutannya beliau menyatakan bahwa kegiatan ini sangat penting dilakukan mengingat kasus kekerasan seksual menjadi isu krusial termasuk di perguruan tinggi.
terlebih kampus uin termasuk kampus besar yang tentu lebih kompleks masalahnya.
oleh sebab itulah, prof adil sangat mengapresiasi kegiatan yang di hadiri oleh beragam unsur civitas akademika.
baca juga:pembangunan jembatan musi v gunakan teknologi tinggi, diawasi langsung jepang, inilah ikon baru palembang 
baca juga:investasi strategis: hk bidik selesaikan bendungan senilai rp1,2 triliun tepat waktu pasca ditinjau jokowi
regulasi terkait pencegahan dan penanganan kekerasan seksual sudah ada bahkan yang terbaru keputusan dirjen pendis  kementerian agama diatur secara lebih teknis lagi.
implementasi kebijakan tersebut di tingkat perguruan tinggi sebaiknya mengikuti kaidah penjaminan mutu ppepp demikian harapan beliau dalam sambutannya.