Penjual Kue Putu Keliling ini Rela Tinggalkan Keluarga di Tegal, Alasannya Menyentuh Hati
Penjual kue putu keliling, Mulyanto meracik kue putu pesanan seorang pelanggan.--koranpalpres.com
LUBUKLINGGAU, KORANPALPRES.COM - Kue putu, siapa yang tidak kenal dengan makanan khas Indonesia ini yang memiliki cita rasa manis serta ada gula merah di dalamnya.
Selain rasanya yang khas, kue putu juga dimasak dengan cara yang unik.
Kue ini dimasak menggunakan sebuah bambu lalu diletakkan di uap yang ditimbulkan dari air yang dimasak.
Tempat memasaknya pun memiliki ciri tersendiri karena selama proses pemasakan akan menghasilkan bunyi yang cukup nyaring di telinga.
BACA JUGA:Terjun Langsung Dalam Gotong Royong, Ini Wujud Kepedulian Dandim Kerinci Pada Masyarakat
BACA JUGA:7 Parfum Aroma KelapaTerenak 2024, Pancarkan Keharuman Tiada Tara, Bikin Wangi Sepanjang Hari
Namun yang perlu diketahui di balik makanan yang mengingatkan kita pada masa kecil ini, ada cerita yang menyentuh dari seorang penjual kue putu.
Mulyanto, seorang penjual kue putu keliling yang berasal dari Tegal rela meninggalkan istri dan anaknya demi merantau ke Sumatera untuk mencari nafkah.
Krisis moneter pada tahun 1998 membuatnya harus pergi merantau ke tanah Sumatera dan menjadi penjual kue putu sejak tahun 2000.
Bapak dari 3 orang anak ini menceritakan kisah hidupnya selama merantau di Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Cara Mendapatkan Saldo DANA dari Fizzo Novel, Aplikasi Baca Novel Penghasil Uang yang Membayar!
Awal mulanya ia sampai ke Kota Lubuklinggau karena diajak sebagai pekerja bangunan pada tahun 1998.
Setelah proyek selesai, Mulyanto kebingungan mencari pekerjaan sehingga dia berinisiatif untuk membuka usaha sebagai penjual kue putu.