HUT ke-49 Semen Baturaja, Tantangan dan Transformasi Menuju Masa Depan
HUT ke-49 Semen Baturaja, Tantangan dan Transformasi Menuju Masa Depan-PT Semen Baturaja Tbk-
BACA JUGA:Chengdu Creativity dan Design Week, Tampilkan Berbagai Karyda dari Kreator Global
Selanjutnya bantuan santunan pendidikan dari Ikatan Istri Karyawan Semen Baturaja (IIKSB) kepada para anak didik dari Warga Ring 1 Baturaja. Seluruh total bantuan dan santunan yang diberikan sebesar Rp553.750.000.
Selain itu, SMBR juga memberikan penghargaan Setia Kerja kepada 31 Karyawan/ti. Penghargaan diberikan sebagai apresiasi atas masa bakti karyawan yang telah bekerja selama 10 tahun.
Tak hanya itu, adapun acara Bedah Buku Sejarah SMBR yang sebelumnya telah sukses melaksanakan Soft Launching Buku Sejarah SMBR pada 28 Oktober 2023 yang lalu di Jakarta.
Pada acara tersebut menghadirkan narasumber yang terlibat langsung dalam peristiwa-peristiwa awal mula terbentuknya kisah perjalanan SMBR.
BACA JUGA:AIZEN Global dan Grab Bekerja sama dalam Layanan Pembiayaan Alat Transportasi
Diantaranya Iwa Kartiwa selaku Karyawan SMBR dengan NIK (Nomor Identitas Karyawan) 001 dan Iwan Bestari dengan NIK 002.
Iwa Kartiwa mengisahkan perjalanan saat SMBR pernah mengalami fase sulit ditengah kondisi pembangunan pabrik. Sejak awal didirikan November 1974, masalah sudah menghampiri, proses birokrasi yang berbelit-belit serta keadaan saat itu di mana kurs rupiah tengah ter-devaluasi cukup hebat lantaran kebijakan KNOP 15 yang dijalankan pemerintah Orde Baru.
“Fenomena Yendaka mengakibatkan proses pembangunan pabrik Semen Baturaja tersendat, sebab pada tahap konstruksi dibutuhkan bahan baku impor, devaluasi membuat rencana pembangunan pabrik itu lebih mahal dan berisiko macet,” katanya.
Selanjutnya Karyawan ber-NIK 002 Iwan Bestari menambahkan sejak awal perencanaannya, PTSB (yang sekarang ini dinamakan SMBR) didesain untuk pembangunan pabrik di tiga kawasan, yakni Baturaja, Palembang dan Panjang (Lampung).
BACA JUGA:Prioritas Pembangunan Infrastruktur Akses Jalan Penghubung Antar Desa, Tepatnya Di Desa Jagabaya
“Hanya saja, untuk pembangunan pabrik di kawasan Baturaja memang membutuhkan perhatian berbeda dibanding dua pabrik lainnya di Palembang dan Panjang," katanya.
Karena di Baturaja para perintis itu harus membabat alas, maklum kawasan itu masih berupa hutan belukar dengan berbagai binatang buas di dalamnya, lanjut Iwan.
Kisah perjalanan SMBR dirangkum dalam satu buku yang memuat 364 halaman ini, penulis dan tim penyusun telah mewawancarai lebih dari 30 narasumber.
Baik dari jajaran direksi lintas generasi, mantan karyawan, komisaris, stakeholder dan lapisan masyarakat.