Asal Mula Puasa Asyura Menurut Ustad Adi Hidayat
Ustad Adi Hidayat menjelaskan tentang sejarah puasa Asyura-uah-
"Itulah sebabnya, puasa Asyura menjadi salah satu tradisi yang dilestarikan dalam Islam," kata UAH.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa hukum puasa Asyura bisa ada perbedaan tergantung pada nilai dan manfaatnya. Pada umumnya tradisi yang diteruskan ini, jika tidak mubah atau diperkenankan, hukumnya bisa menjadi sunnah.
"Ini yang ditunjukkan betapa Islam sangat menghargai tradisi yang memiliki nilai kebaikan dan kemanfaatan," sebut UAH pula.
Selanjutnya, Ustadz Adi Hidayat juga mengajak untuk melihat lebih dalam bagaimana suku Quraisy bisa terbiasa menunaikan puasa Asyura.
"Penelusuran ini merupakan suatu hal penting untuk memahami sejarah dan konteks puasa Asyura dalam Islam," tambahnya.
UAH juga menambahkan bahwa ada banyak hadits yang bisa dijadikan referensi untuk menelusuri tradisi puasa Asyura ini. Hadits-hadits tersebut menyampaikan gambaran bagaimana tradisi ini dihargai dan diteruskan dalam Islam.
Jadi, menurut Ustadz Adi Hidayat pula bahwa selain nilai sejarah, puasa Asyura memiliki nilai spiritual yang tinggi. Dengan mengerjakan ibadah puasa ini, umat Islam bisa mendapatkan banyak pahala dan manfaat, termasuk pengampunan dosa setahun yang lalu.
"Sangat penting bagi umat Islam untuk mengetahui sejarah dan nilai puasa Asyura ini. Sehingga bisa melaksanakan ibadah itu dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Ini juga merupakan salah satu cara untuk menjaga dan melestarikan tradisi baik dalam Islam," imbuhnya.
BACA JUGA:Amalkan Doa Ini Saat Masuk Awal Ramadan, Begini Kata Ustad Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa puasa Asyura bukan hanya sekadar tradisi. Puasa ini juga merupakan bagian dari ibadah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Itu pula yang menyebabkan, puasa ini memiliki tempat istimewa dalam ajaran Islam.