“Saya lihat itu kalau macet itu saat pagi dan sore, karena itu jam sibuk anak pergi sekolah dan sorenya pulang kerja,” ucapnya.

Menurutnya, kalau ternyata opsi ganjil genap yang dipilih, maka akan diterapkan dia dua titik. 

BACA JUGA:Membangun Budaya Kembali Ke Angkutan Umum, Inilah Perjalanan 6 Tahun LRT Sumsel Melayani Masyarakat

BACA JUGA:Ini Target sasaran Operasi Patuh Musi 2024 Satlantas Polrestabes Palembang

Dua titik itulah bakal disegerakan untuk diselesaikan Pemkot Palembang.

“Ada dua titik, yakni Jalan Sudirman dan Kolonel H Burlian. Namun sebelum menerapkan sistem itu, dari Dishub Kota Palembang bakal melakukan rekayasa lalu lintas terlebih dahulu,” jelasnya.

Selain rekayasa lalulintas, Dishub Kota Palembang bakal memanfaatkan lahan di sekolah untuk dijadikan tempat parkir.

Sebab, penyumbang kemacetan di jalan utama Palembang adalah banyaknya mobil orangtua yang parkir untuk mengantar atau menjemput anaknya di sekolah yang ada di jalan Sudirman dan Kol H Burlian.

“Kalau di Jalan Kol H Burlian itu di depan SD Muhamadiyah dan RS Bhayangkara.

Makanya kita nanti tempatkan petugas Dishub di sana, mulai dari pagi, siang, hingga sore,” tegas Pj Wali Kota Palembang.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang, Aprizal Hasyim menerangkan, setidaknya ada 32 titik kemacetan yang sudah dipetakan.

Kemacetan itu terjadi mulai pukul 06.00 hingga 10.00 WIB.

“Dari 32 titik itu, paling krusial di jalan Kol H Burlian depan SD Muhammadiyah dan RS Daerah Fatimah. Maka kita akan coba rekayasa lalu lintas,” kata Aprizal.

Rekayasa lalu lintas ini akan menerapkan tiga jalur di jam sibuk. 

Begitu pula pada sore menjelang pulang dari kota menuju KM 12 pukul 16.00-18.00 WIB akan diberlakukan pula 3 jalur.