STOP HOAX! Makanan Kaleng Asal Thailand Terkontaminasi Penderita AIDS, ini Penjelasan Kominfo

Kembali beredar kabar Hoax lewat pesan berantai di grup WhatsApp, larangan mengkonsumsi makanan kaleng asal Thailand.--freepik

Dengan penjelasan sebagai berikut:

Beredar pesan berantai melalui media sosial WhatsApp berisi informasi berupa larangan mengonsumsi produk makanan kaleng asal Thailand.

BACA JUGA:EduRank 2024, Inilah 25 Universitas Terbaik di Indonesia, Universitas Sriwijaya Ada di Nomor Berapa?

BACA JUGA:Bukti Kualitas Pendidikan Meningkat! 6 PTKIN Raih Akreditasi Unggul, Kampus di Palembang Termasuk?

Akibat terkontaminasi darah penderita AIDS dan daftar minuman mengandung aspartam yang menyebabkan kanker otak, diabetes, serta pengerasan sumsum tulang belakang.

Lebih lanjut dilansir dari turnbackhoax.id, klaim terkait larangan mengonsumsi produk makanan kaleng asal Thailand dan daftar minuman mengandung aspartam tersebut adalah tidak benar. 

Padahal faktanya, informasi tersebut adalah berita bohong atau hoax lama yang beredar kembali. 

Terkait larangan mengonsumsi produk makanan kaleng asal Thailand, BPOM RI telah merilis pernyataan resmi untuk membantah klaim tersebut di situs resmi BPOM pada 12 November 2014. 

BACA JUGA:Jangan Sampai Telat! Begini Cara Mudah Gunakan dan Bayar Tagihan GoPayLater, Belanja Sekarang Bayar Nanti

BACA JUGA:Dua Masalah Ini Menjadi Atensi Jajaran Polda Sumsel, Berikut Kata-kata Tegas Kapolda Sumsel

Lebih lanjut untuk daftar minuman mengandung aspartam telah dibantah oleh Ketua Umum PB IDI tahun 2010 Dr Prijo Sidipratomo.

Bantahan Ketua Umum PB IDI tersebut berdasarkan kutipan dari antaranews.com.

Di klarifikasi Kominfo itu juga melampirkan 3 link counter untuk membantah kabar sesat lagi menyesatkan tersebut.

Diharapkan kepada masyarakat pengguna media sosial untuk tidak mudah menyebarluaskan info sesat yang tidak bertanggung jawab ini.

BACA JUGA:Jalur Mandiri 2024 UIN Raden Fatah Palembang Gelombang 2 Dibuka, Berikut Jadwal dan Tata Cara Pendaftarannya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan