Pj Wako Buka Pekan Imunisasi Polio
Pj Wako menghadiri Pekan Imunisasi Polio di Puskemas Sidorejo Pagaralam-Humas Protokol Pagaralam-
PAGARALAM, KORANPALPRES.COM -Pj Wali Kota Pagar Alam H. Lusapta Yudha Kurnia didampingi Pj Ketua TP PKK Liza Rahayu Pratiwi Yudha, membuka acara launching Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Kota Pagar Alam,
Pelaksanaan kegiatan tersebut berlangsung di Aula UPTD Puskesmas Sidorejo, Kamis (25/07/2024).
Pada launching tersebut, sebanyak 1.631 balita/anak-anak diberikan imunisasi pencegahan Polio, serta ke depannya ditargetkan 11.419 balita/anak-anak yang menerima imunisasi polio, tersebar di 5 kecamatan se-Kota Pagar Alam.
Dalam arahannya, Pj Wali Kota H. Lusapta Yudha Kurnia mengatakan, pada tahun ini terjadi kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) Poliomylitis atau penyakit Polio di 7 Provinsi, serta terdapat 32 Provinsi dengan 399 Kabupaten/Kota di Indonesia yang memiliki resiko tinggi Polio.
Penyakit Polio sendiri sangatlah berbahaya ungkap Pj Wali Kota, dapat mengakibatkan lumpuh seumur hidup dan bisa menular. Terlebihnya lagi, belum ada obat untuk penyembuhannya. "Akan tetapi perlu kita ketahui bersama, bahwa penyakit ini hanya dapat dicegah dengan imunisasi tetes Polio," Imbuhnya.
Sehubungan dengan hal tersebut kata Pj Wali Kota, Pemerintah Kota (Pemkot) Pagar Alam melalui Dinas Kesehatan, akan melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) kepada balita/anak-anak dengan rata-rata usia 0 sampai dengan 7 tahun yang ada di Kota Pagar Alam.
"Semoga Allah SWT meridhoi upaya kita semua dalam mewujudkan anak-anak di Kota Pagar Alam yang sehat dan terhindar dari penyakit Polio, dan KLB Polio yang terjadi dibeberapa Provinsi di Indonesia segera berakhir," pungkasnya.
Untuk diketahui Polio (poliomyelitis), terutama menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun.
Satu dari 200 infeksi Polio bisa menyebabkan kelumpuhan permanen di antara mereka ada yang mengalami kelumpuhan. Sebanyak 5–10% meninggal karena mengalami kegagalan pernapasan.
Secara global di dunia, kasus akibat virus polio liar telah menurun lebih dari 99% sejak tahun 1988. Sekitar 350.000 kasus sebelum ini ada lebih dari 125 negara endemis, kini hanya menjadi dua negara endemis yaitu Pakistan dan Afganistan (berdsarkan data WHO per bulan Oktober 2023).
Sementara situasi dan kondisi Polio di Indonesia dalam kurun waktu tahun 2022-2024 ternyata tidak baik-baik saja.
BACA JUGA:Cegah Penyakit DBD, Warga kecamatan Cempaka OKU Timur Lakukan Ini