1000 Petani Kopi Dapatkan Wawasan, Vivi Anggraeni: Kabupaten Lahat Masuk 4 Besar Penghasil Kopi di Sumsel
TALK SHOW : Kadisbun Lahat, Vivi Anggraeni SSTP Msi menyampaikan arahan pada acara talk show-Bernat/koranpalpres.com-
LAHAT, KORANPALPRES.COM - Kabupaten Lahat merupakan salah satu dari empat daerah penghasil kopi terbesar di Sumatera Selatan (Sumsel).
Lahat memiliki luas lahan mencapai 54.032 hektar atau setara 20,21 persen dari total luas lahan provinsi.
Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Lahat, Vivi Anggraini.SSTP Msi mengungkapkan, bahwasanya pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat sangat mengapresiasi upaya Tokopedia dan ShopTokopedia serta SCOPI,
dalam mendukung para petani kopi di Kabupaten Lahat melalui program pelatihan pascapanen dan peningkatan mutu biji kopi.
BACA JUGA:Berikut Capaian Stunting Desa Jagabaya Lahat 2023 Serta Rencana Untuk 2024, Ini Penjelasan Kades
“Output positif dari kegiatan ini bisa memberikan informasi dan wawasan kepada para petani kopi di Kabupaten Lahat,
mulai dari tentang teknologi budidaya tanaman kopi yang tepat dan unggul, strategi pasca panen, pemasaran kopi serta peningkatan mutu kopi di Kabupaten Lahat," ujarnya, Kamis 25 Juli 2024.
Selain itu, sambung dia, kegiatan ini bisa memotivasi dan mendorong semangat petani, untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing kopi melalui hilirisasi pengolahan kopi.
"Atas dasar itu, melibatkan 1.000 petani kopi untuk memberikan pengetahuan lebih terhadap pengembangan, bermacam tantangan mulai dari produktivitas lahan kopi yang masih berkembang, keterbatasan akses para petani kopi terhadap pengetahuan dan praktik budidaya kebun yang baik, sekaligus tantangan iklim akan komoditas kopi," sebut dirinya.
BACA JUGA:Pj TP PKK Kabupaten Lahat Tetes Vaksin Polio, Indah Sari: Rasa Manis dan Enak Lho
Sementara itu, Head of Comunications Tokopedia dan ShopTokopedia, Aditia Grasio Nelwan menerangkan, bahwa Kabupaten Lahat sendiri merupakan satu dari empat daerah penghasil kopi terluas d Provinsi Sumsel, dengan luas sekitar 54.000 hektar atau 20 persen dari total luas lahan yang ada.
“Jadi dengan potensi sebesar ini, tentunya kami melihat ada perkembangan yang bisa didorong lagi, tapi memang dalam perkembangannya juga ada beberapa tantangan tentunya bagi para petani kopi untuk bisa menghasilkan kopi lebih baik lagi,” ujarnya.