Mengenal Budaya Nenggong Orang Palembang yang Hampir Punah, Tradisi Menidurkan Bayi

Budaya Nenggong yang menjadi tradisi orang Palembang merupakan budaya untuk menidurkan bayi--Freepik

Buah delimo dijeropeti, Nyampak ditanah betangke empat.. sayang
Sudah lamo kamek menanti, Baru sekarang kamek mendapat

Jalan jalan ke kampung ujung, Hari panas tebukak payung
Mato lentik edong mancung, Mak kayo bulan di apit mendung

BACA JUGA:Inovasi Terbaru Hamster Kombat: Main Sepeda di Menu Playground dan Dapatkan Kunci Setiap Hari

BACA JUGA:FANTASTIS! Jalan Tol Pertama di Bengkulu Ini Menyusuri Bukit dan Menyeberangi Lembah, Nilai Investasi Rp4,8 T

Anjing ini penjago toko, Pesan makanan dio terimo
Kalo pintar kito tenamo, Kalo buyan edop saro

Nak gugur.. gugurlah nangko, Jangan mimpi si barang padi.. sayang
Nak tiduk, Tiduklah mato

Esok kito maen lagi..

Budaya nenggong sekarang sudah sangat sulit ditemui di Kota Palembang khususnya pada ibu-ibu yang menidurkan anak bayinya.

BACA JUGA:Aksi Heroik Emak-emak Desa Pagarjati, Bangun Jalan Desa dengan Tangan Sendiri, Ini Penampakannya

BACA JUGA:Terpilih Secara Aklamasi Ketua Karang Taruna, Andika Dira Olga Siap Bawa Desa Jagabaya Semakin Terdepan

Generasi muda berisiko kehilangan minat terhadap praktik ini dan  tradisi ini berisiko hilang.

Oleh karena itu, upaya untuk memperkenalkan kembali dan melestarikan Nenggung Mato menjadi suatu hal yang penting.

Budaya nenggong berasal dari praktek kehidupan sehari-hari masyarakat Kota Palembang untuk Palembang untuk menidurkan anak bayinya.

Lagu-lagu yang dinyanyikan membuat suasana tenang dan hangat untuk membuat bayi tidur lebih nyenyak.

BACA JUGA:Aplikasi Penghasil Saldo DANA Tercepat, Cara Mudah Tambah Penghasilan lewat HP Android dan iPhone!

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan