PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Cuaca hangat hampir selalu menuntut suasana hati yang lebih ringan dan aroma yang sesuai dengannya. 

Yang sayangnya mungkin dianggap encer oleh penggemar parfum yang serius sebagai... kurang bersemangat. 

Tidaklah salah, kenyataan pasar telah membuktikan secara objektif bahwa hal ini sering kali tidak terlalu jauh dari sasaran, membuat banyak dari kita waspada terhadap edisi musim panas sebagai sesuatu yang tidak masuk akal atau bahkan tiruan yang mencolok. 

Berikut ini lima spesimen yang berharga.

BACA JUGA:Cocok untuk Dipake Ngedate, Ini 4 Parfum Pria Terbaik dari Alfamart, Wanginya Terngiang-ngiang 

Labo Lavande 31

Lavande 31 menyegarkan lavender, menghilangkan konotasi nostalgia dan mengangkatnya ke tingkat yang lebih tinggi. Dan parfum ini disajikan dalam kemasan bergaya industrial yang sangat trendi dari semua wewangian Le Labo yang begitu mudah digunakan untuk hari-hari ketika Anda tidak ingin menambahkan konotasi pada aroma hari itu melalui botolnya, warnanya, atau namanya. Parfum ini cukup sederhana dan lugas dalam penampilannya. Namun, kinerja penciumannya tidak sesederhana itu, memancarkan aroma sabun di samping aroma herbal klasik, dan memancarkan aliran aroma yang kuat di sepanjang fase waktu yang ditempatinya.

Diresapi dengan minyak esensial bergamot dan neroli, Lavande 31 lebih kompleks dan segar daripada yang berminyak dan mengungkap kesejukan yang tak terduga ini, menonjolkan kemurnian kuncup bunga lavender melalui distilasi vertikal. Basis parfum, khas Le Labo, memadukan amber, musk, dan tonka, menciptakan aroma unik yang klasik namun memberontak. Sempurna untuk musim panas!

BACA JUGA:12 Rekomendasi Parfum Aroma Kekinian, Cocok Buat Gen Z Lagi Kasmaran, Wanginya Juara Banget 

Eau de Rochas dari Rochas

Klasik tahun 1970 ini merupakan studi tentang cara menambahkan gaya ke dalam paduan Eau de Cologne unisex klasik: cukup tambahkan sentuhan nilam yang subversif dan hangat dan manis! Pembukaan verbena yang gemilang mirip dengan nada cerah dari "Reflections" milik Evelyn Dunphy. Pengenalan warna yang lebih gelap melalui nilam dan oakmoss, serta profil yang lebih aromatik (terutama karena kemangi pedas, seperti pada Eau Sauvage oleh Dior sebelumnya, dan aroma hijau narcissus), memberikan Eau de Rochas rasa firasat. Nilam adalah bahan yang menarik untuk ini, seperti yang pasti dilihat oleh pembuat parfum Nicolas Mamounas. Jelas, ini adalah referensi langsung ke minyak hippie yang digunakan oleh anak muda pada masa itu.

Penambahan cendana dan oakmoss pada dasar Eau de Rochas memperluas sambutan dari apa yang pada hakikatnya merupakan komposisi ringan (sebuah "eau") menjadi sesuatu yang canggih yang dapat bertahan untuk beberapa saat.

BACA JUGA:Ingin Wangi Tetap Segar Sepanjang Hari? 5 Parfum Indomaret Terbaik, Jaga Keharuman Meski Sudah Beraktivitas

Geoffrey Beene Grey Flanel