Tradisi Sedekah Rame Warisan Leluhur Masyarakat Batu Urip Yang Masih di Lestarikan

Tradisi Sedekah Rame Warisan Leluhur Masyarakat Batu Urip Yang Masih di Lestarikan--

MUSI RAWAS - Jika kalian berkunjung ke Kota Lubuklinggau pasti yang ada dalam pikiran hanya tempat wisata alam dan kulinernya.

Kota yang dijuluki sebagai Kota transit ini ternyata masih lekat dengan tradisi budayanya.

Meskipun zaman terus berkembang masyarakat Kota Lubuklinggau masih memegang teguh warisan leluhurnya.

Seperti tradisi yang di lakukan oleh masyarakat batu urip Kota Lubuklinggau yang terus melestarikan tradisi sedekah rame.

BACA JUGA:Dusun Sri Pengantin Tetap Menjaga Tradisi di Tengah Kemajuan Zaman

BACA JUGA:Ini Bahasa Daerah yang Dituturkan di Empat Lawang. Nomor 5 Pasti Ada di Daerahmu

Tradisi Sedekah Rame pertama kali diperoleh Kriye Mambul dari Kesultanan Palembang.

Tradisi Sedekah Rame didapat atau dipelajarinya ketika masih harus bermalam atau menginap beberapa hari di Kesultanan Palembang.

Hal tersebut dilakukannya bersamaan dengan tugasnya sebagai petugas pajak yang sering berpergian ke Palembang.

Perjalanan Kriye Mambul melalui jalur sungai kelingi menuju Palembang dengan menggunakan Jong (perahu).

BACA JUGA:Karnaval Budaya Meriahkan HUT Ke-77 Muara Enim, Simak Harapan Pj Bupati Ahmad Rizali

BACA JUGA:Keren Banget! Borong 5 Gelar di Festival dan Anugerah Teater Sekolah 2023, Ini Rahasia Sukses SMKN Sumsel

Setiap bermalam di Kesultanan Palembang, Kriye Mambul mempelajari beberapa adat atau tradisi kemasyarakatan termasuk tradisi Sedekah Rame

Tradisi Sedekah Rame dipelajari Kriye Mambul melalui sambutan mulut tanpa tulis atau dicatat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan