Ratusan Warga Padati Halaman MI Ma'had Islamy, Ga Nyangka Penyebabnya Karena…

Di sela menggelar Haul ke-24 wafatnya KH A Malik Tadjuddin, putra sulungnya, Ahmad Dailami (kedua dari kiri) menggelar aqiqah cucunya, Kgs Ahmad Daa'iy Ilallah bin Kgs Muhammad Iqbal.--wawan/koranpalpres.com

BACA JUGA:Ramadan Penuh Berkah! 6 Ulama Al-Azhar Mesir Dakwah Keliling di Indonesia

Ahmad Dailami menuturkan, sosok dari KH A Malik Tadjuddin sangat mencintai Islam, karena saat NU pertama kali didirikan beliau baru berusia 8 tahun.

Dan saat itu juga KH A Malik Tadjuddin nyantri dengan ulama yang hebat di Palembang.

Kemudian di usia 12 tahun sudah bisa berdakwah hingga mendapatkan julukan Kiyai Kecik.

Bahkan KH A Malik Tadjuddin memiliki sifat kesederhanaan sehingga patut diteladani oleh generasi muda sekarang ini.

BACA JUGA:Wapres: Pemilihan Persoalan Hati dan Persona. Tugas Ulama Jaga Persatuan Umat dan Bangsa

BACA JUGA:Merokok Vape Bisa Membatalkan Puasa Ramadan 2024? Begini Kata Ulama

"Ayah saya ini sangat berpegang teguh pada ahlussunah wal jamaah yang merupakan prinsip ajaran NU dalam berdakwah," bebernya.

KH Abdul Malik Tadjudin wafat pada 10 Agustus 2000 di usia 82 tahun dan dimakamkan di pemakaman keluarga Ungkonan H Nang Lenggok Kelurahan 3-4 Ulu.

Di kesempatan itu tampak hadir Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jayo Wikramo Raden Muhammad Fauwaz Diradja.

Beliau berharap dengan haul ini, almarhum KH Abdul Malik Tadjudin ini mendapatkan kenikmatan kubur dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

BACA JUGA:Belum Banyak yang Tahu, Kalau Keturunan Raja Palembang ini Guru Ulama Besar di Sumatera Selatan

BACA JUGA:Sambut Hari Santri, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Akan Gelar Simposium Digitalisasi Perguruan Tinggi

"Kita imbau kepada seluruh generasi muda untuk meneladani sifat KH Abdul Malik Tadjudin yang selalu tawadhu, sabar akan semua hal," pungkasnya.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan