Wapres: Pemilihan Persoalan Hati dan Persona. Tugas Ulama Jaga Persatuan Umat dan Bangsa
Wapres menyoroti harmoni di antara ulama dengan berbagai pilihan politik, menjelaskan bahwa pemilihan adalah persoalan hati dan persona.-setwapres-
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Pondok Pesantren Maslakul Huda, Kajen, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (27/01/2024).
Melansir laman setwapres, di Ponpes tersebut, Wapres bersilaturahmi dengan para ulama se-Pati dan membahas isu-isu terkini, termasuk peran ulama dalam mengawal Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan digelar 14 Februari mendatang.
Dalam konteks pemilu, Wapres menyoroti harmoni di antara ulama dengan berbagai pilihan politik, menjelaskan bahwa pemilihan adalah persoalan hati dan persona.
Mengutip kata-kata Rasulullah, ia mengingatkan pentingnya memilih yang terbaik tanpa mengkhianati nilai-nilai agama.
BACA JUGA:Wapres Dukung Aksi Menlu Retno yang Walk Out Saat Dubes Israel di PBB Berpidato
Wapres pun mengapresiasi sikap positif ulama dalam menghadapi pemilu, menekankan pentingnya persatuan tanpa terpecah belah.
“Saya gembira sekali ketika tadi disampaikan bahwa kyai di sini walaupun berbeda tidak terjadi perselisihan di antara mereka soal pilihan pemilu. Saya kira itu paling utama,” tegasnya.
Wapres juga menekankan tugas para ulama untuk terus menjaga persatuan umat dan seluruh bangsa Indonesia, khususnya dalam mengawal pesta demokrasi yang akan datang.
“Mari kita jaga umat dan saya kira sikap dalam menghadapi pemilu sudah sangat bagus sekali. Dan jangan sampai umat bertengkar karena berbeda pilihan. Ini ya supaya para ulama menjaga kita. Menjaga bukan dalam arti umat saja, tapi dalam arti bangsa Indonesia, karena persatuan adalah modal kita. Kalau sampai terjadi konflik, wah itu mundur kita, mundur lagi, rusak lagi, negara konflik itu hancur,” jelas Wapres mengingatkan.
BACA JUGA:Wapres Tegas Katakan Tidak Akan Terlibat Kampanye, dan Katakan: Saya Netral
Wapres juga menekankan pentingnya menanggapi perubahan zaman dengan ijtihad yang sesuai.
“Ada yang namanya masalah baru yang dulu tidak ada, masalah yang dulu berbeda dengan sekarang walaupun persoalannya sama tapi modelnya sudah berubah, sehingga memerlukan ijtihad baru,” ungkapnya.
Dalam bidang ekonomi, Wapres mencermati tantangan terkait muamalah dan perlunya mengembangkan ekonomi syariah.
Ia merinci upaya pemerintah, seperti pembentukan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS).