MUSI BANYUASIN, KORANPALPRES.COM - Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK melakukan pantauan melalui udara, menggunakan helikopter. 

Hal ini dalam rangka meninjau penanganan illegal refinery di Kecamatan Bayung lincir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Selasa (21/11/2023).

Hal itu dibenarkan oleh Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK melalui Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi MM. 

"Benar bapak Kapolda Sumsel kita melakukan patroli dari udara menggunakan helikopter, bahkan juga meninjau penanganan illegal refinery di Kecamatan Bayung lincir, Kabupaten Muba," ujarnya.

 BACA JUGA:Dandim Bangka Bersama Ketua Persit Besuk Istri Prajurit yang Sakit, Bentuk Kepedulian Komandan kepada Bawahan

Kombes Pol Supriadi mengatakan situasi Ops Refinery dilaksanakan serentak di titik Simpang Berdikari, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Muba sekitar pukul 09.00 WIB. 

Menurutnya sasaran langsung ke dusun II Desa Sukajaya. Dan di lokasi terdapat banyak lokasi Refinery yang sengaja ditinggalkan oleh pemilik dan pekerjanya. 

Dan komando dari Kasubdit IV Pidter Polda Sumsel langsung melakukan pengecekan dan pendataan lokasi Refinery. Setelah selesai pendataan jumlah dan lokasi serta mengambil sampel minyak.

Langsung dilakukan eksekusi dengan menurunkan alat berat empat dan membongkar serta menghancurkan lokasi refinery yang ditinggalkan pemiliknya.

BACA JUGA:Deklarasi Kampanye Pemilu 2024 Damai, Dandim Lampung Timur Berikan Pesan Ini kepada Stakeholders

"Sekitar pukul 11.30 WIB, bapak Kapolda Sumsel kita turun dengan menggunakan helikopter di Desa Mekarjaya," jelas Kombes Pol Supriadi. 

Selanjutnya, Kapolda Sumsel dengan menggunakan roda empat bersama Wakapolres Muba Kompol Malik Fahrin SIK, Kabag Ops dan Kasat Sabhara Polres Muba.

Menuju ke lokasi Refinery diSimpang Berdikari. Sesampainya di lokasi, Kapolda Sumsel langsung mengecek dan meninjau langsung serta memberikan arahan kepada seluruh personil yang terlibat. 

Dan dilanjutkan dengan wawancara dengan pers yang meliput kegiatan. Menurut Kombes Pol Supriadi pada saat dilakukan operasi Refinery.