Jenderal Berpangkat Tinggi di Korem Gapo Ikuti Rakor Bersama Wamentan RI
Jenderal berpangkat tinggi yakni Danrem Gapo Brigjen TNI Muhammad Thohir, S.Sos., M.M menghadiri Rapat Koordinasi PAT, Pompanisasi dan Pembinaan Penyuluh Pertanian Provinsi Sumsel yang dipimpin oleh Wakil Menteri Pertanian RI Sudaryo, B.Eng., M.M., MBA.--Penrem Gapo
Sebelumnya, Danrem Gapo Brigjen TNI Muhammad Thohir, S.Sos., M.M meninjau pekerjaan program optimasi lahan (Opla).
Yang terletak di Desa Tanjung Aur, Kecamatan Jejawi dan Desa Awal Terusan, Kecamatan SP Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Rabu 21 Agustus 2024.
BACA JUGA:Kenakan Seragam Lengkap, Jenderal Korem Gatam Ini Lepas Peserta Merdeka Ride Road HDCI To SBW 2024
Kapenrem Gapo Mayor Inf Jauhari menjelaskan, pekerjaan optimasi lahan di Desa Tanjung Aur seluas 784 Ha, sudah diproses seluas 51,77 Ha.
Pengadaan pompa untuk 292 Ha, belum terealisasi 118,83 ha atau 40,8 persen. “Data dilapangan, Desa Awal Terusan seluas 291 Ha telah dikerjakan, dan untuk pekerjaan opla di Kecamatan Jejawi seluas 5.129 Ha,” ungkap Kapen.
Danrem menekankan, Pekerjaan Opla di Desa Tajung Aur agar dikoordinasikan dengan Gapoktan agar menyesuaikan volume yang sudah ditentukan.
“Jika pekerjaan fisik selesai dikerjakan, agar segera dilaporkan, untuk mempercepat penanaman serta dukungan mesin pompa, benih ataupun alat untuk mengolah lahan. PPL agar terus berkoordinasi dengan Gapotan apa saja yang diperlukan untuk mempercepat pengolahan lahan,” imbuhnya.
BACA JUGA:Wow! Ratusan Personil Kodam II Sriwijaya Meriahkan HUT Ke-79 Kemerdekaan RI, Begini Perayaannya
BACA JUGA:Pangdam Kedatangan Kakanwil BPN Sumsel di Makodam II Sriwijaya, Apa Pembahasannya
Menanggapi petunjuk Danrem, PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) mengatakan Bulan September pengolahan lahan dan Bulan Oktober siap tanam.
Danrem juga menyempatkan menyapa salah satu petani yang terlihat melakukan terobosan, mengunakan mesin air pompa dengan bahan bakar gas.
"Menggunakan bahan bakar gas, memperingan biaya operasional. Jika memakai BBM, kita mengeluarkan Rp60.000, sedangkan dengan bahan bakar gas hanya Rp. 25.000. Ini sangat membantu petani,” tambahnya.
Terobosan baru ini, bisa disampaikan kepada para Gapoktan lain, sehingga dapat memangkas biaya operasional.
BACA JUGA:Terima Audiensi AMSI Sumsel, Ini Kata-kata Danrem Gapo, Apa Itu?