https://palpres.bacakoran.co/

Jenderal Berpangkat Tinggi di Korem Gapo Ikuti Rakor Bersama Wamentan RI

Jenderal berpangkat tinggi yakni Danrem Gapo Brigjen TNI Muhammad Thohir, S.Sos., M.M menghadiri Rapat Koordinasi PAT, Pompanisasi dan Pembinaan Penyuluh Pertanian Provinsi Sumsel yang dipimpin oleh Wakil Menteri Pertanian RI Sudaryo, B.Eng., M.M., MBA.--Penrem Gapo

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Jenderal berpangkat tinggi Korem Gapo menghadiri Rapat Koordinasi Perluasan Areal Tanam (PAT), Pompanisasi dan Pembinaan Penyuluh Pertanian Provinsi Sumatera Selatan.

Yang dipimpin oleh Wakil Menteri Pertanian RI Sudaryo, B.Eng., M.M., MBA, Kamis 22 Agustus 2024. Sosok tersebut tidak lain Danrem Gapo Brigjen TNI Muhammad Thohir, S.Sos., M.M. 

Rakor yang digelar di Makodam II Sriwijaya ini merupakan rangkaian dari kunjungan kerja Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryo. 

Rapat Koordinasi ini membahas tentang Perluasan Areal Tanam (PAT), Pompanisasi dan Pembinaan Penyuluh Pertanian Provinsi Sumatera Selatan. 

BACA JUGA:Momen Mengharukan! Dandim 0405 Lahat Pimpin Sertijab dan Purnabakti dengan Penuh Makna, Ini Pesan Terakhirnya

BACA JUGA:Pejabat Korem Gapo Ini Hadiri Penutupan TMMD Ke-121 TA 2024 Kodim Banyuasin, Siapakah Itu?

Dilansir Kapenrem Gapo Mayor Inf Jauhari, Wamentan RI mengapresiasi sinergi seluruh komponen dalam mendukung Program Kementerian Pertanian. 

“Wamentan RI mengapresiasi Jajaran TNI AD, mulai dari Pangdam, Danrem serta Dandim, sampai dengan Babinsa yang turun di lapangan dalam rangka menyukseskan program ini,” kata Kapenrem.

Wamentan mengatakan pula, Sumatera Selatan merupakan salah satu penyangga pangan nasional.

“Wamentan akan memberikan reward kepada penyuluh pertanian dan babinsa terbaik, dengan melakukan study banding ke luar negeri dalam rangka menambah pengetahuan, keterampilan serta wawasan,” ujarnya.

BACA JUGA:Kunjungi 2 Desa Kabupaten OKI, Danrem Gapo Cek Langsung Pekerjaan Opla, Berikut Progresnya

BACA JUGA:Dukung Program Strategis Nasional, Langkah Berikut Dilakukan Danrem Gapo

Kementerian Pertanian bersama Dinas pertanian Kabupaten dan Kota terus kebut konstruksi, sehingga diawal September konstruksi selesai, diawal oktober saat turun hujan petani bisa mulai tanam.

“Dengan program Opla ini, harapannya hasil akan surplus, dan kita bisa tidak impor beras lagi,” pungkasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan