https://palpres.bacakoran.co/

Kunjungi Museum di Palembang, Pimpinan Karunia Global School Rela Tempuh 273 Km Demi Telusuri Jejak Sriwijaya

Plt Kepala UPTD Museum Negeri Sumatera Selatan Amarullah (kiri) menyerahkan beberapa buku hasil kajian koleksi kepada School Director Karunia Global School Jambi, Yustanti Limardi didampingi School Advisor Ria Limardi.--koranpalpres.com

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Ingin mengangkat sejarah Kerajaan Sriwijaya dalam pertunjukan seni di acara tahunan sekolahnya.

School Director Karunia Global School Jambi, Yustanti Limardi, B.Sc., M.Ed., bersama tim mendatangi 2 museum di Kota Palembang, Kamis dan Jumat, 22-23 Agustus 2024.

Antara lain Museum Sriwijaya di Taman Wisata Kerajaan Sriwijaya (TWKS) Karang Anyar, Gandus dan Museum Negeri Sumatera Selatan (Sumsel) Balaputra Dewa.

Yustanti Limardi yang didampingi School Advisor Ria Limardi mengaku sengaja mengunjungi 2 museum di Palembang, terutama yang punya koleksi tentang Kerajaan Sriwijaya.

BACA JUGA:Super Seru! Ratusan Peserta Antusias Ikuti Pound Fit Outdoor Class Bersama Herborist di Museum Negeri Sumsel

BACA JUGA:Syuting di Museum Negeri Sumsel, BSPJI Palembang Juarai Lomba Pakaian Adat Kemenperin Porya Festival 2024

Setelah melihat-lihat koleksi yang dipamerkan di kedua museum itu, Yustanti dan Ria berkeinginan mendapatkan literatur terkait sejarah Kerajaan Sriwijaya.

Hari pertama, Kamis, 22 Agustus 2024, keduanya sempat mendatangi Museum Sriwijaya, TWKS, Jalan Syakyakirti, Karang Anyar, Gandus, Palembang.

Keesokannya, mereka mendatangi Museum Negeri Sumsel di Jalan Srijaya, Kelurahan Srijaya, Alang-Alang Lebar, Palembang.

Setelah berkeliling melihat dan mengamati dari dekat, ratusan koleksi di ruang pamer museum milik Pemprov Sumsel itu. 

BACA JUGA:Sukses di Era Digital! Museum Negeri Sumatera Selatan Bikin Aksi Perubahan Besar-Besaran

BACA JUGA:Resmi Jadi Penghuni Baru Rumah Limas Museum Negeri Sumsel, Pesona Lemari Tua Hibah Guru Sejarah Bikin Terpukau

Keduanya sempat singgah ke ruang perpustakaan Museum Negeri Sumsel.

Namun karena bertepatan masuknya waktu salat Jumat, perpustakaannya tutup, sehingga mereka mengunjungi kantor pengkajian museum untuk menanyakan terkait buku dan literatur pendukung.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan