Resmi Jadi Penghuni Baru Rumah Limas Museum Negeri Sumsel, Pesona Lemari Tua Hibah Guru Sejarah Bikin Terpukau
Tim Museum Negeri Sumsel memindahkan lemari tua hibah Ibu Merry Hamraeny dan bakal dijadikan koleksi yang dipajang di Rumah Limas Museum Negeri Sumsel.--museum negeri sumsel for koranpalpres.com
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Rumah Limas koleksi andalan Museum Negeri Sumatera Selatan (Sumsel) bakal punya penghuni baru.
Rumah limas atau kerap disebut sebagai rumah bari ini pernah diabadikan Bank Indonesia di uang Rp 10.000.
Rumah tradisional masyarakat Sumatera Selatan ini menjadi kebanggaan dan sudah dikenal hingga mancanegara.
Pada 29 Agustus 1995 silam, rumah limas ini dikunjungi oleh Ratu Belanda Beatrix Wilhelmina Armgard dan suaminya, Pangeran Claus von Amsberg.
BACA JUGA:Kaya Situs Megalitik! Begini Kata 4 Pakar di Seminar Kajian Koleksi Museum Negeri Sumsel
BACA JUGA:Waduh! Puluhan Finalis Berguguran di Soal Ketiga Pada Grand Final Lomba Sang Juara ‘Payo ke Museum’
Diketahui, 2 bangunan rumah limas yang menjadi koleksi Museum Negeri Sumsel mulanya milik Pangeran Syarif Abdullah Rahman al-Habsyi dan Pangeran Syarif Ali.
Rumah Limas bagian depan ini dulunya berdiri di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) yang dibangun pada tahun 1833.
Sementara Rumah Limas milik Pengeran Syarif Ali yang berada di posisi belakang berusia lebih tua, dibangun pada tahun 1830.
Pada perkembangannya rumah limas kerap berpindah tangan dan berpindah tempat sebelum akhirnya menjadi koleksi Negeri Sumsel sejak 1985.
BACA JUGA:Museum Negeri Sumsel Telusuri Jejak Marga, SMB IV Dorong Pembuatan Perda, ini Pendapat 4 Akademisi
BACA JUGA:6 Tahun Berturut-Turut Gelar Sang Juara, Museum Negeri Sumsel Semakin Dicintai Gen Z
Dan sejak tahun 2014, Rumah Limas ini ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda (WBTB).
Di dalam rumah limas ini dipamerkan sejumlah perabotan tua dan perangkat pernikahan adat Kota Palembang.