https://palpres.bacakoran.co/

Harga TBS di Baturaja OKU Mulai Melonjak, Petani Sumringah

Harga Tandan Buah Sawit (TBS) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, masih menunjukkan ketidakstabilan meski berada dalam masa panen-Foto:Arman Jaya-

BATURAJA, KORANPALPRES.COM - Harga Tandan Buah Sawit (TBS) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, masih menunjukkan ketidakstabilan meski berada dalam masa panen. 

Hal ini dirasakan oleh banyak petani, termasuk Herman, seorang petani sawit dari Kecamatan Lengkiti.

Herman mengungkapkan bahwa saat ini harga sawit yang diterima petani berkisar antara Rp2.200 hingga Rp2.600 per kilogram.

Angka ini sedikit lebih baik dibandingkan beberapa waktu lalu, di mana harga sempat berada di kisaran Rp2.000 per kilogram.

BACA JUGA:Gerak Cepat, Begini Langkah Prajurit Kodim Lampung Utara Padamkan Api di Perkebunan Kelapa Sawit Warga

BACA JUGA:Budidaya Cengkeh Tidak Terkenal Seperti Kopi dan Sawit, Tapi Jadi Sumber Kehidupan, Ini Penjelasan Kadisbun

"Harga saat ini memang belum stabil, apalagi karena kami masih menjual hasil panen melalui pengepul dengan harga sekitar Rp2300 per kilogram. Namun, jika langsung ke pabrik, harganya bisa mencapai Rp2.600," ujar Herman.

Meskipun demikian, Herman mengakui bahwa kenaikan harga ini sudah cukup menguntungkan dibandingkan sebelumnya, dimana harga sempat terjun ke angka Rp1.850 hingga Rp2.000 per kilogram. 

Namun, ia juga mencatat bahwa harga sawit saat ini masih jauh dari puncaknya yang pernah mencapai Rp3.900 per kilogram pada tahun 2022.

Saat itu, harga sawit mencapai Rp3900 per kilogram, dan itu adalah masa yang sangat menguntungkan bagi kami petani. Sayangnya, saat ini harganya belum kembali ke level tersebut," tambahnya.

BACA JUGA:Petani Sawit Full Senyum! Pemkab Muratara Beri Bantuan Rp30 Juta Per Hektare lewat Program Replanting

BACA JUGA:Pembangunan Pabrik Minyak Merah di Musi Banyuasin: Sawit dari Petani Dapat Nilai Tambah

Herman menambahkan bahwa usaha perkebunan sawit masih menjadi pilihan utama bagi banyak petani di wilayah ini, mengingat meskipun harga tidak stabil, hasil penjualan sawit masih memberikan keuntungan yang layak. 

Namun, ia berharap adanya intervensi dari pemerintah untuk menetapkan harga yang lebih stabil dan adil bagi petani.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan