Nasi Putih Vs Minuman Manis, Mana Lebih Berisiko Picu Diabetes?
Ilustrasi - Nasi putih vs minuman manis, mana lebih berisiko picu diabetes?--
Menurutnya, penerapan kebijakan fiskal seperti cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) tetap menjadi solusi efektif untuk mengubah perilaku konsumsi gula di masyarakat.
“Cukai MBDK adalah bagian integral dari upaya tersebut yang diharapkan dapat membantu masyarakat Indonesia mengurangi konsumsi gula berlebih dan mencegah peningkatan prevalensi PTM (penyakit tidak menular) di masa depan,” kata Indah.
BACA JUGA:Manfaat Manggis yang Luar Biasa, Bagus untuk Ibu Hamil dan Penderita Diabetes!
Bahaya Minuman Manis Bagi Kesehatan
Produk minuman manis hanya sedikit mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh.
Bahkan, jus buah murni yang dikatakan sehat karena mengandung banyak vitamin, sebenarnya tidak lebih sehat dibandingkan buah utuh.
Ini karena kandungan seratnya sangat rendah, sedangkan kandungan gulanya tinggi.
Konsumsi gula secara berlebihan dikaitkan dengan peningkatan berat badan dan munculnya beragam penyakit, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi 2–6 gelas minuman manis setiap minggunya dapat meningkatkan risiko kematian sebesar 6 persen dan konsumsi 1–2 gelas minuman manis per hari dapat meningkatkan risiko kematian sebesar 14 persen.
Berikut ini beberapa penyakit yang dapat muncul akibat terlalu banyak mengonsumsi minuman manis:
1. Obesitas
Peningkatan berat badan terjadi ketika jumlah kalori yang masuk lebih besar daripada jumlah kalori yang dibakar untuk beraktivitas.
Nah, kandungan gula yang tinggi dalam minuman manis akan memberikan kamu asupan kalori dalam jumlah besar.