PAPUA SELATAN, KORANPALPRES.COM - Satgas Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia-Papua Nugini (RI-PNG) Batalyon Infanteri 141 Aneka Yudha Jaya Prakosa Kolakopsrem 174/ATW mengadakan mediasi untuk menyelesaikan selisih paham antar keluarga di Distrik Nambioman Mur, Kabupaten Mappi, Provinsi Papua Selatan, Rabu 4 September 2024.

Mediasi ini sebagai upaya untuk meredakan ketegangan yang timbul antara dua keluarga yang terlibat perselisihan. 

Tim mediasi terdiri dari personel militer (Pos Mur) yang bertugas untuk memfasilitasi dialog antara pihak-pihak yang berselisih dan mencari solusi damai.

Selama proses mediasi, anggota Pos Mur menyampaikan informasi tentang pentingnya penyelesaian konflik secara damai.

BACA JUGA:Kodim Sarko dan Forkopimda Merangin Rapat Koordinasi Teknis TMMD ke-122, Ini Hasilnya

BACA JUGA:Ketua Stisipol Candradimuka Ada di Ruang Kerja Danrem Gapo, Ada Apa?

Dan mengedepankan dialog sebagai langkah utama, selain itu juga memberikan nasehat tentang cara mengelola perbedaan pendapat dengan cara yang konstruktif.

"Mediasi ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah perbatasan, harapan kami melalui dialog terbuka," Danpos Letda Inf Fadril Akbar.

Bahkan pihaknya dapat membantu menyelesaikan masalah ini dengan cara yang baik dan menghindari eskalasi lebih lanjut. 

"Dengan mediasi ini, kedamaian di antara keluarga tersebut tetap terjaga sekaligus mencegah potensi konflik di masa depan serta dapat membangun hubungan yang harmonis di masyarakat," pungkasnya.

BACA JUGA:HUT TNI Ke-79, Ada Turnamen Danrem Cup, Jenderal Bintang 1 Ini Membukanya, Berikut Sosoknya

BACA JUGA:Kodam II Sriwijaya Bersama Disinfolahta TNI AD Gelar Asnis Sisfopers, Apakah Itu?

Sebelumnya, dalam upaya untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban di Distrik Keppi, tim patroli dari pos Kotis Satgas pamtas RI-PNG Yonif 141 Aneka Yudha Jaya Prakosa melaksanakan operasi rutin Patroli keamanan di malam hari.

Hal ini bertujuan untuk menjaga keselamatan warga dan mencegah potensi ancaman kejahatan, Distrik Keppi, Mappi, Papua, Ahad 1 September 2024.