Kemarau Bawa Berkah, Pedagang Air Bersih di Lahat Hasilkan Cuan Rp 600.000 perhari, Kok Bisa

Reporter: Bernat |

Editor: Bernat |

Sabtu , 07 Sep 2024 - 15:02

ISI AIR : Tampak pengusaha air toren atau tedmond sedang mengisi air ke dalam drum milik warga-Bernat/koranpalpres.com-

LAHAT, KORANPALPRES.COM - Musim kemarau yang berdampak pada keringnya sumber mata air (Sumur) warga, membawa berkah bagi para pelaku usaha jual beli Air bersih tedmond atau toren.

Meningkatnya order atau permintaan air bersih meningkat drastis sehingga membuat pendapatan para penjual bisa mencapai Rp.600 ribu sehari.

Seperti dikatakan Ujang (38) penjual air bersih di Kota Lahat, dimana selama musim kemarau dalam satu hari bisa mencapai 20 Tedmond.

Hal inilah yang membuat pendapat musim menjadi meningkat dari hari biasanya, meski dilema namun penjualan air bersih sangat menjanjikan.

"Jika banyak orderan dalam satu hari bisa 20 rit untuk 20 pesanan air Tedmond 1.200 Liter. Satunya dijual seharga Rp.80.000,"ujarnya, Sabtu 7 September 2024.

Dijelaskannya, jika pesanan banyak pendapatan kotor pernah mencapai Rp.1.600.000 sehari.

Untuk air bersih dibeli dari pemilik sumur warga yang banyak airnya seharga Rp 30 ribu, sehingga jika dihitung omzet bersih sebesar Rp 40 ribu dari harga Rp 80 ribu pertedmond.

"Untung bersih sebesar Rp 400 ribu sampai Rp 600 ribu perhari, tapi jual air hanya selama kemarau saja karena jika cuaca stabil maka pendapatan kembali turun drastis,"imbuhnya.

Menurut dia, meski mendapat untung besar namun tidak berharap kemarau berlangsung lama, karena hal ini bisa berdampak pada seluruh masyarakat karena selain mata air sumur kering juga menimbulkan polusi.

"Doa kami semoga saja hujan segera turun agar masyarakat tidak lagi kesulitan air bersih. Karena meski untung besar tetap saja harus saling memikirkan satu sama lainnya," pungkasnya.

kemarau bawa berkah, pedagang air bersih di lahat hasilkan cuan rp 600.000 perhari, kok bisa                            lahat, koranpalpres.com - musim kemarau yang berdampak pada keringnya sumber mata air (sumur) warga, membawa berkah bagi para pelaku usaha jual beli air bersih tedmond atau toren.
meningkatnya order atau permintaan air bersih meningkat drastis sehingga membuat pendapatan para penjual bisa mencapai rp.600 ribu sehari.
seperti dikatakan ujang (38) penjual air bersih di kota lahat, dimana selama musim kemarau dalam satu hari bisa mencapai 20 tedmond.
hal inilah yang membuat pendapat musim menjadi meningkat dari hari biasanya, meski dilema namun penjualan air bersih sangat menjanjikan. 
baca juga:safari jumat berjamaah, yulius maulana ajak warga lahat pilih pemimpin yang merakyat
baca juga:kedatangan cabup lahat bz disambut hangat wbp lapas klas lla, janjikan relokasi dan perbaikan
"jika banyak orderan dalam satu hari bisa 20 rit untuk 20 pesanan air tedmond 1.200 liter. satunya dijual seharga rp.80.000,"ujarnya, sabtu 7 september 2024.
dijelaskannya, jika pesanan banyak pendapatan kotor pernah mencapai rp.1.600.000 sehari.
untuk air bersih dibeli dari pemilik sumur warga yang banyak airnya seharga rp 30 ribu, sehingga jika dihitung omzet bersih sebesar rp 40 ribu dari harga rp 80 ribu pertedmond.
"untung bersih sebesar rp 400 ribu sampai rp 600 ribu perhari, tapi jual air hanya selama kemarau saja karena jika cuaca stabil maka pendapatan kembali turun drastis,"imbuhnya. 
baca juga:terobosan luar biasa! pemkab lahat ciptakan makanan sehat dan bergizi melalui pelaku usaha demi cegah stunting
baca juga:gelar program jumat berbagi, ajarkan siswa nusa indah lahat saling menghargai, ini kata kepsek
menurut dia, meski mendapat untung besar namun tidak berharap kemarau berlangsung lama, karena hal ini bisa berdampak pada seluruh masyarakat karena selain mata air sumur kering juga menimbulkan polusi. 
"doa kami semoga saja hujan segera turun agar masyarakat tidak lagi kesulitan air bersih. karena meski untung besar tetap saja harus saling memikirkan satu sama lainnya," pungkasnya.
sementara itu, parman salah satu warga kota lahat menuturkan, dirinya dalam membeli air bersih toren 2 tangki dapat bertahan sekitar 3-4 hari.
"mesti dihemat-hemat pemakaiannya yang penting kebutuhan akan air bersih terpenuhi, sebab hingga detik ini hujan belum kunjung turun secara konsisten," ulas dia.
baca juga:melek teknologi! smpn 2 lahat latih siswa lewat simulasi anbk, ini tujuannya
baca juga:balonwabup lahat widia ningsih ngobrol santai dengan mantan bupati lahat, ternyata ini yang dibicarakan
ia menerangkan, dirinya hanya mengandalkan air sumur untuk keperluan, kalau musim kemarau seperti saat ini air sama sekali tidak ada.
"oleh sebab itulah, mengingat air yang dijual cukup lumayan harganya terpaksa, dipergunakan sesuai kebutuhan saja," harapnya.