Hasil Cek Kesehatan Yola, Bocah 12 Tahun Alami Gisik Buruk di Kabupaten Ogan Ilir
seorang bocah 12 tahun yang diduga alami gizi buruk di Kabupaten Ogan Ilir-Wijdan koranpalpres.com-
OGAN ILIR, KORANPALPRES.COM- Mendengar kabar adanya seorang bocah 12 tahun yang diduga alami gizi buruk di Kabupaten Ogan Ilir, pihak terkait bergerak cepat melakukan pengecekan kesehatan terhadap bocah tersebut.
Pihak terkait yang mengecek kesehatan bocah 12 tahun bernama Yola itu adalah Tim Dokkes Polres Ogan Ilir bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Puskesmas setempat.
Yola diketahui seorang warga yang tinggal di Desa Mandi Angin, Dusun II, Kecamatan Indralaya Selatan, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan atau Sumsel.
Kasi Humas Polres Kabupaten Ogan Ilir, AKP Herman mengatakan, pemeriksaan dilakukan setelah Yola diketahui mengalami masalah gizi buruk, yang bukan termasuk stunting.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Wisata di Ogan Ilir yang Populer dan Ramah Ekonomis!
BACA JUGA:Gelar Panen Raya Padi dan Temu Wicara Petani, Bupati Ogan Ilir Sampai Hal ini
"Pemeriksaan kesehatan dilakukan di RSUD Ogan Ilir oleh Kasi Dokkes Polres Ogan Ilir, didampingi oleh tim poliklinik Polres Ogan Ilir di bagian Poli Anak," ungkap Herman, Rabu 11 September 2024.
Dikatakan Kasi Humas Polres Kabupaten Ogan Ilir, pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan darah, urine, rontgen, serta penilaian status gizi.
"Dari hasil pemeriksaan, Yola diketahui memiliki berat badan 25 kg dengan tinggi badan 147 cm," katanya.
Menurut Herman, berat badannya jauh dari kategori ideal yang seharusnya mencapai 40 kg untuk usia 12 tahun.
BACA JUGA:MUI Ogan Ilir Gelar Pelatihan Dai dan Daiyah, Ini Tujuannya
BACA JUGA:Luar Biasa! Kejari Ogan Ilir MoU Dengan Bapenda, Dalam Hal Apa Ya?
"Selain mengalami gizi buruk, hasil laboratorium menunjukkan Yola menderita anemia ringan dengan kadar hemoglobin (HB) 8,6 dan juga didiagnosa dengan infeksi saluran kemih (ISK)," terangnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan lanjutnya, Dokter menyarankan agar Yola menjalani rawat inap untuk penanganan lebih lanjut, namun pihak keluarga menolak.