https://palpres.bacakoran.co/

Bakal Tampil di FSIGB 2024, Penyair Wanita Asal Bengkulu ini Siapkan Antologi Dari Awal Sebelum Akhir Kenangan

Salah seorang wanita penyair Bengkulu Merawati May (kanan) menyatakan gembira atas lolosnya buku antologi miliknya untuk tampil di FSIGB 2024.--Ist for koranpalpres.com

PULAU BINTAN, KORANPALPRES.COM – Festival Sastra Internasional Gunung Bintan, atau FSIGB kembali dilaksanakan di Pulau Bintan, Kepulauan Riau.

Even sastra internasional bergengsi ini paling dinanti-nanti para penyair dan sastrawan dari pelbagai tempat di nusantara, dan dari manca negara, pada setiap akhir tahun.

Diundang untuk tampil di even sastra bergengsi ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri dan impian tiap sastrawan.

Seperti halnya salah seorang wanita penyair Bengkulu Merawati May yang menyatakan gembira atas lolosnya buku antologi untuk tampil di FSIGB 2024.

BACA JUGA:Pilih Jurusan Sastra Korea? Nih Informasi Kuliah dan Prosprek Kerjanya, Pecinta K-Pop Tertarik?

BACA JUGA:5 Fakta Cap Go Meh, Tradisi Menarik Pada Perayaan Imlek 2757, Ada Yang Disebut Harimau Sastra!

Merawati May diketahui menerima undangan secara khusus dari penyelenggara FSIGB 2024 untuk membawakan antologinya berjudul ‘Dari Awal Sebelum Akhir Kenangan’ yang berisi 46 puisi terbitan Taresia.

"Seakan belum percaya bahwa saya bisa tampil mendampingi penyair terkemuka dari berbagai daerah dan sastrawan mancanegara," tutur Merawati May kepada awal media ini, Kamis, 12 September 2024.

Sebagai penyair Bengkulu yang lolos ke even tersebut, Merawati May mengaku bakal terus belajar mengembangkan apa yang dia kuasai.

Menurut dia, masih banyak yang perlu dirinya pelajari untuk menjadi penyair yang memenuhi kriteria terbaik.

BACA JUGA:Fakta Menarik Keterlibatan Animator Indonesia, Griselda Sastrawinata-Lemay Dalam Disney’s ‘Wish’

BACA JUGA:MEMBONGKAR MAKNA PERTANYAAN: Kupasan Singkat Antologi Puisi Aku Milik Siapa?

"Esensi kesastraan (puisi) itu perlu dipahami nilai-nilai tujuan yang diketengahkan ke masyarakat pembaca, misalnya kita harus memahami nilai isi secara estetika," ulas dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, bagaimana seorang penyair mampu menulis puisi dengan menghadirkan pendekatan kejiwaan dan pendekatan falsafah. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan