Menjadi Unggul dan Berkarakter! Nyayu Khodijah Minta Pimpinan PTKIS Kopertais VII Lakukan Aksi Nyata ini

Reporter: M Iqbal |

Editor: M Iqbal |

Selasa , 17 Sep 2024 - 17:09

Dari kiri ke kanan, Sekjen Kemenag Ali Ramdhani, Koordinator Kopertais Wilayah VII Nyayu Khodijah dan Sekretaris Kopertais Wilayah VII, Choirun Niswah menghadiri pembukaan Rakor Pimpinan PTKIS Tahun 2024.--uin raden fatah for koranpalpres.com

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Koordinator Kopertais VII Sumbagsel Prof Dr Nyayu Khodijah SAg MSi minta pimpinan PTKIS terus melakukan aksi nyata untuk menjadi PTKIS unggul dan berkarakter.

Demikian disampaikan Nyayu Khodijah yang juga Rektor UIN Raden Fatah Palembang dalam pembukaan Rapat Koordinasi (Rakor) Kopertais Wilayah VII Sumbagsel Tahun 2024, Jumat, 13 September 2024.

Rakor kali ini mengusung tema “Melalui Rakor, Kita Wujudkan PTKIS Kopertais VII Unggul dan Berkarakter”.

Berlangsung 3 hari, 13-15 September 2024, Rakor yang dipusatkan di Hotel Santika Premier, Palembang dihadiri berbagai pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) di Wilayah Sumatera Selatan.

Dalam Rakor tersebut, Koordinator Kopertais Nyayu Khodijah melakukan diskusi bersama para pimpinan PTKIS untuk membahas permasalahan yang muncul di PTKIS.

Dalam Rakor ini kata Nyayu Khodijah, banyak hal yang perlu dibahas, terutama terkait dengan peningkatan kualitas mutu PTKIS.

Peningkatan kualitas mutu PTKIS antara lain mencakup akreditasi, penerimaan mahasiswa baru, pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

“Termasuk peran dosen sebagai tenaga pendidik,” ungkap Nyayu Khodijah di hadapan peserta Rakor.

Dia menambahkan bahwa Kemenag sangat memprioritaskan dan mendukung penuh dalam meningkatkan kualitas PTKIS.

Hal ini dapat dilihat secara nyata antara lain Kemenag kerap mendahulukan sertifikasi dosen PTKIS.

menjadi unggul dan berkarakter! nyayu khodijah minta pimpinan ptkis kopertais vii lakukan aksi nyata ini                            palembang, koranpalpres.com – koordinator kopertais vii sumbagsel prof dr nyayu khodijah sag msi minta pimpinan ptkis terus melakukan aksi nyata untuk menjadi ptkis unggul dan berkarakter.
demikian disampaikan nyayu khodijah yang juga rektor uin raden fatah palembang dalam pembukaan rapat koordinasi (rakor) kopertais wilayah vii sumbagsel tahun 2024, jumat, 13 september 2024.
rakor kali ini mengusung tema “melalui rakor, kita wujudkan ptkis kopertais vii unggul dan berkarakter”.
berlangsung 3 hari, 13-15 september 2024, rakor yang dipusatkan di hotel santika premier, palembang dihadiri berbagai pimpinan perguruan tinggi keagamaan islam swasta (ptkis) di wilayah sumatera selatan.
baca juga:54 pejabat perangkat uin raden fatah resmi dilantik, ini pesan mendalam dari rektor nyayu khodijah
baca juga:prof nyayu khodijah kembali dilantik rektor uin raden fatah, kampus unggul asia tenggara di depan mata
dalam rakor tersebut, koordinator kopertais nyayu khodijah melakukan diskusi bersama para pimpinan ptkis untuk membahas permasalahan yang muncul di ptkis.
dalam rakor ini kata nyayu khodijah, banyak hal yang perlu dibahas, terutama terkait dengan peningkatan kualitas mutu ptkis.
peningkatan kualitas mutu ptkis antara lain mencakup akreditasi, penerimaan mahasiswa baru, pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“termasuk peran dosen sebagai tenaga pendidik,” ungkap nyayu khodijah di hadapan peserta rakor.
baca juga:evaluasi seleksi sistem elektronik um ptkin 2024, prof nyayu khodijah: ujian berjalan lancar tanpa kendala
baca juga:ga cuma unggul akademik! lulusan fahum uin raden fatah dibekali keterampilan yang relevan dunia kerja
dia menambahkan bahwa kemenag sangat memprioritaskan dan mendukung penuh dalam meningkatkan kualitas ptkis.
hal ini dapat dilihat secara nyata antara lain kemenag kerap mendahulukan sertifikasi dosen ptkis. 
kemudian adanya kuota pendanaan riset yang sangat banyak untuk ptkis dari kemenag.
“perhatian kemenag kepada ptkis sudah luar biasa, sehingga peluang ini harus dioptimalkan semaksimal mungkin,” cetusnya.
baca juga:pelatihan kesenian melayu fahum uin raden fatah, budayawan sumsel ini bawakan syair besemah pagaralam
baca juga:aksi nyata! pj bupati muara enim dan mahasiswa kkn uin raden fatah bagikan 6.000 bibit tanaman
kemudian nyayu khodijah menekankan pentingnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan pada ptkis.
melalui pelaksanaan rakor ini, dia mengharapkan ptkis dapat mengevaluasi capaian yang telah didapat.
“setelah rakor ini, buatlah rencana ke depannya terkait aksi nyata yang akan dilakukan agar ptkis lebih baik lagi,” imbau nyayu khodijah. 
“teruslah belajar, jangan menyerah, karena apa pun masalahnya yakinlah pasti ada solusinya,” timpalnya.  
baca juga:54 pejabat perangkat uin raden fatah resmi dilantik, ini pesan mendalam dari rektor nyayu khodijah
baca juga:prodi s1 manajemen zakat dan wakaf uin raden fatah target akreditasi unggul, ini strateginya
sementara itu, pada pembukaan rakor tersebut hadir secara langsung sekjen kemenag ri prof dr ali ramdhani stp mt.
hadir mendampingi koordinator kopertais wilayah vii prof nyayu khodijah yakni sekretaris kopertais wilayah vii, dr choirun niswah mag.
dalam sambutannya membuka rakor, sekjen kemenag, prof ali ramdhani menegaskan, pendidikan adalah upaya untuk memuliakan manusia dan seorang pembelajar adalah dia yang menciptakan koneksi.
menurut dia, proses percepatan belajar itu bukan dari guru ke siswa ataupun dari dosen ke mahasiswa, melainkan dari siswa ke siswa. 
baca juga:uin raden fatah sukses gelar isshmic 2024, integrasikan kearifan warisan budaya
baca juga:pbak kanagara fdk uin raden fatah 2024 berakhir sukses, pidato ketua pelaksana semangati mahasiswa baru
“oleh karena itu, ciptakanlah ruang belajar untuk dapat membangun sebuah ekosistem pendidikan, hingga dapat membangun proses percepatan dalam pendidikan,” bebernya.
ali ramdhani juga menekankan kepada para pengajar untuk tidak berada dalam zona nyaman, tapi teruslah belajar untuk mengikuti perubahan dan perkembangan zaman.
dia mengemukakan, orang yang terpelajar hanyalah pemilik masa lalu, tapi orang yang terus belajar adalah pemilik masa depan. 
“maka dari itu, teruslah belajar dan didiklah peserta didik sesuai dengan zaman, jangan menggunakan pendekatan-pendekatan yang lama,” pungkasnya.