https://palpres.bacakoran.co/

Cegah Karhutla di OKI, Intensifkan Patroli Terpadu di 5 Desa Rawan Kebakaran

Guna mencegah kebakaran hutan dan lahan, personel gabungan intens melakukan patroli terpadu di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI)--

KAYUAGUNG, KORANPALPRES.COM – Guna mencegah kebakaran hutan dan lahan, personel gabungan intens melakukan patroli terpadu di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). 

Patroli terpadu yang dilakukan oleh personel gabungan terdiri dari Manggala Agni, TNI, Polri dan masyarakat peduli api (MPA) adalah guna mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Kepala Manggala Agni Sumatera Daops XVII/OKI, Edi Satriawan SP mengatakan, selama bulan September ini patroli terpadu tetap masih dilaksanakan meskipun untuk karhutla di Kabupaten OKI sudah tidak sering terjadi. 

"Bulan ini patroli terpadu masih rutin dilaksanakan, ada 5 desa sasaran di beberapa kecamatan," ungkap Edi, Rabu 18 September 2024.

BACA JUGA:48 Titik Api Karhutla di OKI Terus Meningkat, Ini Daftar Kecamatan yang Terpantau

Ia menjelaskan, patroli terpadu yang dilaksanakan di September 2024 ini telah dimulai 10 September 2024 kemarin hingga sekarang ini. 

Adapun 5 desa sasaran patroli terpadu adalah Desa Sungai Bungin, Kecamatan Pangkalan Lampam. Desa Pulau Geronggang, Kecamatan Pedamaran Timur. 

Kemudian, Desa Sungai Menang, Kecamatan Sungai Menang. Desa Embacang, Kecamatan Mesuji Raya dan Desa Pulau Beruang, Kecamatan Tulung Selapan. 

"Patroli terpadu ini oleh tim yang terdiri 5 personil yaitu masing-masing 2 Manggala Agni, 1 TNI, 1 Polri dan 1 MPA," terang Edi.

BACA JUGA:Tim Gabungan Berjibaku Padamkan Karhutla di Desa Permata Baru, Lebih Kurang 4 Hektar Lahan Terbakar 

Dikatakan Edi, untuk saat ini di Kabupaten OKI sudah mulai ada hujan minggu lalu. Tetapi patroli terpadu tetap dilaksanakan guna pencegahan karhutla. Dimana ada sebagian wilayah untuk lahan semak belukar sudah benar-benar kering. 

Berdasarkan rilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Agustus dan September merupakan puncak kemarau. Sehingga tetap waspada meskipun karhutla sudah jarang terjadi.

Diberitakan sebelumnya, di bulan Agustus 2024 ini sudah beberapa kecamatan terjadi karhutla. Karhutla yang terjadi adalah lahan gambut yang memang rawan terbakar. 

Lalu, apabila sudah terbakar untuk padamnya sulit dan mudah sekali menjalar sehingga meluas. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan