Ternyata Ini Sebabnya, Masyarakat Kecamatan Kota Lahat Lebih Memilih Menanam Karet dan Kelapa Sawit

Sekretaris Disbun Lahat, Aryanti SSos didampingi Camat Kota Lahat, Isna Abidarda BA memberikan arahan, Selasa 31 Oktober 2023.--disbun lahat for palpres.bacakoran.co

LAHAT – Dari sisi perkebunan, masyarakat Kecamatan Kota Lahat lebih memilih menanam karet dan kelapa sawit. 

Pasalnya, kondisi geografis di wilayah Kecamatan Kota Lahat memang sangat pas untuk 2 tanaman tersebut.

"Terlebih lagi, di Kota Lahat ini ada daerah satuan pemukiman (SP) yang kini sudah menjadi desa dan mayoritas penduduknya memilih budidaya karet dan kelapa sawit," tutur Kelapa Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Lahat, Vivi Anggraeni SSTP Msi, Selasa 31 Oktober 2023.

Nah, sebelum bibit karet ditanam pada media tanah, terlebih dahulu harus melalui fase-fase penyemaian pada polibag, sehingga benih unggul yang dipilih mampu menghasilkan getah yang berlimpah.

BACA JUGA:Sesuai Karakteristik Daerahnya, 90 Persen Warga Kikim Timur Lahat Bercocok Tanam Kelapa Sawit

"Tinggi tunas lebih 20 cm, diameternya lebih 0,6 cm, dengan jumlah payung kisaran 1-2, memiliki sudut tunas lebih kurang 20 derajat, menggunakan polibag ukuran 15x35 cm atau 18x40 cm, yang pasti bibit tidak terinfeksi penyakit," terangnya.

Kemudian, sambung dia, payung daun teratas dalam keadaan tua dan tunas yang tumbuh, berasal dari mata okulasi, selain itu, pertumbuhan tunas jagur dan tegap serta lurus agak menyamping.

"Selanjutnya, apabila pertumbuhan tunas membengkok ke atas, maka ada kemungkinan berasal dari tunas palsu, serta tidak tumbuh cabang atau tunas serta polibag dalam keadaan baik, dan tidak ada akar yang keluar," ulasnya.

Vivi menerangkan, kepada pekebun setidaknya dapat memperhatikan dengan seksama, terlebih ketika menggunakan bibit dari okulasi yang harus memenuhi persyaratan.

BACA JUGA:95 Persen Penduduk Mulak Ulu Lahat Pekebun Kopi, Sisanya Bercocok Tanam Budidaya Ini

"Di antaranya, umur batang bawah kisaran 8-18 bulan, mata tunas ada di sebelah atas, tinggi potong 5-10 cm dari jendela dan pada bagian bekas pemotongan, setelah itu, diolesi TB 192 atau parafin," ucap Vivi.

Berikutnya, masih kata Vivi, diameter batang bawah antara 1,3-3 cm, memiliki akar tunggang tinggal, lurus serta panjang 25-35 cm, dan akarnya 3-5 cm.

"Tidak terinfeksi penyakit, perlu disimak pada bagian okulasi apabila ditoreh berwarna hijau, kalaupun terdapat bibit yang memiliki akar tunggang lebih dari satu, sebaiknya pilih salah satu," imbaunya.

Ia menerangkan, kelapa sawit atau dengan nama latinnya Elaeis Guineensis, penghasil minyak makanan, industri maupun bahan bakar nabati (biodiesel). 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan