https://palpres.bacakoran.co/

Di Bully Saat Kecil, Ternyata Seorang Tunadaksa Ini Mampu Jadi Calon Polwan, Berikut Buktinya

Siswa Sepolwan RI, Nur Fatia Azzahra, merupakan seorang tunadaksa yang saat kecilnya di bully tapi jadi calon Polwan.--Bidhumas Polda Sumsel

"Saya difabel dari lahir. Saya disekolahkan di sekolah reguler. Saya di SD Islam terpadu, dan SMP-SMA di negeri. Saya kuliah merantau ke Jogja, di UII Fakultas Psikologi," ucap Fatia.

Fatia lulus dengan nilai sangat memuaskan yakni cumlaude. "IPK-nya 3,56, kuliah 3 tahun 8 bulan," lanjut Fatia.

BACA JUGA:Sambangi Masyarakat Pesisir Sungai Musi, Ini Dilakukan Karo Provoost Div Propam Polri

BACA JUGA:Jatanras Polda Sumsel Tangkap Spesialis Pencurian Rokok di 2 Ritel Modern Termuka, Begini Tampangnya

Ia mengaku sangat gembira saat tahu Polri membuka penerimaan anggota dari jalur disabilitas. Sulung dari dua bersaudara ini lalu menyampaikan ke orang tuanya soal keinginan menjadi polwan.

"Dari kecil saya ingin jadi polisi, tapi saya sadar diri karena kondisi saya tidak mungkin diterima. Saya cari tahu sendiri soal penerimaan jalur disabilitas di IG (Instagram)," jelasnya.

Awalnya orang-orang yang kenal dirinya tidak sangka mau jadi polisi. "Karena yang orang-orang tahu saya mau ambil S2," cerita Fatia.

Untuk diketahui, Polri melalui Biro Pengendalian Personel SSDM Polri, merekrut 16 penyandang disabilitas pada penerimaan Bintara Tahun Anggaran 2024 ini. Mereka terdiri dari 3 siswa Bintara perempuan dan 13 laki-laki.

BACA JUGA:Bareskrim Sita Sejumlah Aset Milik Terpidana Narkoba Ini Mencapai Rp221 Miliar, Siapakah Dia?

BACA JUGA:Orang Nomor 2 Mabes Polri Lepas Satgas FPU ke Afrika Tengah, Berikut Sosoknya

Rekrutmen kelompok disabilitas menjadi anggota organik merupakan kebijakan inklusif Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. 

Sementara itu, Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Pol Dedi menuturkan Jenderal Sigit yakin penyandang disabilitas mampu melakukan pekerjaan kepolisian.

Polri pada tahun 2023 sebenarnya sudah melakukan rekrutmen terhadap kelompok disabilitas tapi untuk golongan ASN atau pegawai negeri pada Polri (PNPP). 

"Dari kelompok itu kita pekerjakan di dua polda yaitu Polda Jogja kemudian di Polda Sumatera Selatan. Dari situ berproses, Pak Kapolri tambah yakin, Saya minta (difabel menjadi-red) anggota Polri," tutur Dedi sambil menirukan perintah Jenderal Sigit padanya kala itu.

BACA JUGA:Buka Diklat Integrasi Bintara Serentak, Ini Syaratnya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan