Antisipasi Kiamat Iklim! Kementerian LHK Bikin Program Jitu di Sumsel, Sekda Edward Candra Beri 2 Jempol

Reporter: M Iqbal |

Editor: M Iqbal |

Jumat , 20 Sep 2024 - 09:46

Sekda Sumsel Edward Candra (empat dari kanan) dan Kepala Dinas Kehutanan Sumsel Koimuddin (dua dari kanan) menghadiri Kick Off Meeting Proyek Penguatan Aksi Iklim dan Mata Pencaharian berbasis Perdesaan melalui Program Kampung Iklim atau ProKlim.--Humas Pemprov Sumsel for koranpalpres.com

"Kita berharap agar setelah mengikuti kegiatan ini, kita dapat lebih memahami dampak perubahan iklim dan sektor prioritas ProKlim," tambahnya.

Edward menilai, pemanasan global atau global warming yang menjadi faktor utama penyebab terjadinya perubahan iklim.

Selanjutnya menimbulkan dampak ancaman terhadap keberlangsungan kehidupan dan menghambat aktivitas pembangunan di berbagai sektor serta pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Oleh karena itu sambung Edward, pemanasan global harus segera dikendalikan melalui ProKlim dengan melibatkan masyarakat.

Menurut Edward, Pemerintah telah menetapkan komitmen untuk berperan serta aktif melakukan upaya pengendalian perubahan iklim melalui Paris Agreement yang ditetapkan pada tahun 2015.

Pengendalian perubahan iklim ini sendiri menargetkan membatasi kenaikan rata-rata suhu global.

“Kesepakatan itu perlu ditindaklanjuti dengan aksi nyata yang melibatkan seluruh elemen para pemangku kepentingan," singgungnya.

Edward menambahkan, dukungan dari semua pihak sangat diperlukan untuk aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

“Di mana hal tersebut merupakan upaya semua orang untuk menciptakan suasana nyaman dan bumi hijau di Sumsel,” tukasnya.

Di kesempatan yang sama, Sharon Thangadurai dari UNOPS Country Manager For Indonesia and Timor Leste mengatakan, kegiatan ini bertujuan memahami apa saja yang perlu dilakukan oleh Provinsi Sumsel dalam mengatasi perubahan iklim.

antisipasi kiamat iklim! kementerian lhk bikin program jitu di sumsel, sekda edward candra beri 2 jempol                            palembang, koranpalpres.com – mengantisipasi terjadinya kiamat iklim berupa kerusakan global peradaban manusia akibat perubahan iklim, kementerian lhk (lingkungan hidup dan kehutanan) ri bergerak cepat.
salah satu program kementerian lhk yang saat ini tengah digalak-galakan yakni program kampung iklim alias proklim.
untuk di wilayah sumatera selatan (sumsel), barusaja digelar kick off meeting proyek penguatan aksi iklim dan mata pencaharian berbasis perdesaan melalui program kampung iklim (proklim).
kegiatan ini dibuka secara resmi oleh direktur adaptasi perubahan iklim kementerian lhk ri irawan assad di ballroom hotel excelton palembang, kamis, 19 september 2024.
baca juga:aktif bina kampung proklim, pj walikota prabumulih raih penghargaan dari klhk
baca juga:raih penghargaan pembinaan proklim dari klhk ri sejak 2019, inilah kunci sukses pemprov sumsel, ada yang tau? 
tampak hadir di acara tersebut yakni pj gubernur sumsel elen setiadi diwakili sekda edward candra dan kepala dinas kehutanan koimuddin.
dalam sambutannya, sekda edward candra menyampaikan ucapan terimakasih kepada kementerian lhk ri dan united nations office for project (unops).
kedua institusi ini telah memberikan waktu dan kesempatannya untuk melaksanakan kegiatan proklim di wilayah sumsel.
"atas nama pemprov sumsel, saya ucapkan terima kasih kepada dirjen pengendalian perubahan iklim kementerian lhk ri beserta jajarannya dan unops yang telah melaksanakan kegiatan ini di mana rencana proklim sebanyak 100 lokasi di 10 kabupaten/kota provinsi sumsel," tutur edward.
baca juga:karena hal ini, danrem gapo raih penghargaan dari menteri lhk
baca juga:wah! ada kepala balai bpsi lhk palembang kunjungan silaturahmi dengan danrem gapo, apa pembahasannya?
dia berharap melalui kick off ini para pesertanya dapat mengajak masyarakat memahami perubahan iklim dan sektor prioritas proklim,
kemudian semakin ikut serta melibatkan diri dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
"kita berharap agar setelah mengikuti kegiatan ini, kita dapat lebih memahami dampak perubahan iklim dan sektor prioritas proklim," tambahnya.
edward menilai, pemanasan global atau global warming yang menjadi faktor utama penyebab terjadinya perubahan iklim.
baca juga:8 desa dan kelurahan kabupaten lahat masuk penilaian proklim klhk 2024, ini persyaratannya 
baca juga: kementerian lhk apresiasi pln dalam penyelesaian kewajiban persetujuan penggunaan kawasan hutan
selanjutnya menimbulkan dampak ancaman terhadap keberlangsungan kehidupan dan menghambat aktivitas pembangunan di berbagai sektor serta pelestarian fungsi lingkungan hidup. 
oleh karena itu sambung edward, pemanasan global harus segera dikendalikan melalui proklim dengan melibatkan masyarakat.
menurut edward, pemerintah telah menetapkan komitmen untuk berperan serta aktif melakukan upaya pengendalian perubahan iklim melalui paris agreement yang ditetapkan pada tahun 2015.
pengendalian perubahan iklim ini sendiri menargetkan membatasi kenaikan rata-rata suhu global. 
baca juga:peringati hari bhakti rimbawan ke 41 gelar penanaman pohon serentak, ini arahan inspektur jenderal klhk
baca juga:pulihkan lingkungan dan tambah ruang terbuka hijau, klhk lakukan penanaman pohon serentak di indonesia
“kesepakatan itu perlu ditindaklanjuti dengan aksi nyata yang melibatkan seluruh elemen para pemangku kepentingan," singgungnya.
edward menambahkan, dukungan dari semua pihak sangat diperlukan untuk aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
“di mana hal tersebut merupakan upaya semua orang untuk menciptakan suasana nyaman dan bumi hijau di sumsel,” tukasnya.
di kesempatan yang sama, sharon thangadurai dari unops country manager for indonesia and timor leste mengatakan, kegiatan ini bertujuan memahami apa saja yang perlu dilakukan oleh provinsi sumsel dalam mengatasi perubahan iklim.