Malu Ditahan Imbang Timnas Indonesia, Graham Arnold Mundur dari Kursi Pelatih Australia
Malu ditahan imbang Timnas Indonesia, Graham Arnold mundur dari kursi pelatih Australia.-YouTube/ SkyNewsAustralia-
Dikutip dari laporan The Sydney Morning Herald, Arnold telah bertemu petinggi FA awal pekan ini.
Ia memilih mundur demi kebaikan Timnas Australia.
BACA JUGA:SAH! DPR Restui Naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders, Biar Timnas Indonesia Tambah Gahar
BACA JUGA:Kepada Media Belanda, Mees Hilgers Ungkap Rasa Bangganya Membela Timnas Indonesia
"FA kini fokus menunjuk pelatih kepala baru menjelang bagian kedua Putaran Ketiga Kualifikasi Dunia 2026 pada bulan Oktober," demikian FA, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters.
Dalam rilis itu disampaikan, Arnold yang kini berusia 61 tahun menyampaikan rencana mundur dari jabatan pelatih Timnas Australia pada awal pekan.
"Arnold memberi tahu Sepak Bola Australia awal minggu ini tentang keputusannya untuk mengundurkan diri dari jabatan tersebut, yang diterima oleh Dewan, Sepak Bola Australia sekarang fokus untuk menunjuk pelatih kepala baru menjelang jendela kedua Kualifikasi AFC Asia Putaran Ketiga - Menuju 2026 pada bulan Oktober," tulis FA.
Australia memulai babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan buruk.
Setelah kalah 0-1 dari Bahrain di kandang sendiri, Australia diimbangi Indonesia sebagai tim dengan ranking FIFA paling rendah di Grup C.
Sebelumnya Australia membidik enam poin atau dua kemenangan dari dua pertandingan pertama.
Namun kenyataannya dengan hanya meraih satu poin dari dua laga, Socceroos harus puas menempati peringkat kelima klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Lantaran hasil buruk dalam FIFA Matchday itu, Australia jadi tim dengan kemerosotan paling besar usai kehilangan 26,99 poin.
Sebagai tim papan atas Asia, Australia turun satu peringkat ke posisi 25 dalam ranking FIFA terbaru.
Arnold memegang jabatan sebagai pelatih Australia sejak 2018.
Kini dia mengundurkan diri sebelum mentas di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Oktober mendatang.