Hari Statistik Nasional 2024, ini Cara Tepat Mendukung Perstatistikan di Indonesia

Reporter: M Iqbal |

Editor: M Iqbal |

Rabu , 25 Sep 2024 - 10:17

Artikel ini ditulis oleh Lidia Anggita Putri SST., Statistisi Ahli Pertama di Kantor BPS Kabupaten Ogan Ilir untuk memperingati Hari Statistik Nasional (HSN) ke-64 tanggal 26 September 2024, dengan judul “Peranan Masyarakat dalam Perstatistikan Indonesia”--dok koranpalpres.com

Menurut konsep BPS, Kemiskinan adalah ketidakmampuan untuk memenuhi standar minimum kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makanan maupun non-makanan.

Untuk memperoleh data penduduk miskin, kita memerlukan alat ukur berupa garis kemiskinan.

Garis kemiskinan diukur menggunakan standar dan konsep yang diterapkan di banyak negara, yaitu pendekatan kebutuhan dasar (basic needs approach).

Dalam pendekatan ini, kebutuhan minimum makanan rumah tangga sebanyak 2.100 kilokalori per orang ditambah dengan kebutuhan paling mendasar kelompok bukan makanan.

Jadi, penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita tiap bulan di bawah garis kemiskinan (GK).

Dari hasil pendataan SUSENAS Maret 2024 di Kabupaten Ogan Ilir didapatkan data bahwa untuk dapat mengkonsumsi 2.100 kilokalori dibutuhkan biaya sebesar Rp.589.012 perbulan perkapita, sehingga dapat disimpulkan bahwa Garis kemiskinan di Kabupaten Ogan Ilir sebesar Rp.589.012.

Dari data di atas dapat diartikan bahwa ada sebanyak 12,30 persen atau sebanyak 55,49 ribu jiwa penduduk di Kabupaten Ogan Ilir yang rata-rata pengeluaran per kapita per bulannya masih berada dibawah garis kemiskinan, pengeluaran perkapita perbulan masih kurang dari Rp.589 ribu.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa begitu pentingnya data dari Survei-survei yang diselenggarakan oleh BPS, khususnya SUSENAS.

Saat ini sedang berlangsung proses pendataan SUSENAS sampai akhir September di setiap daerah seluruh Indonesia.

Data-data yang dihasilkan seringkali disebut sebagai data statistik.

Statistik itu sendiri sebenarnya bukan hanya milik BPS.

Selain data Statistik dasar yang diselenggarakan oleh BPS, ada statistik sektoral yang dikelola oleh lembaga dan instansi serta statistik khusus yang dilaksanakan oleh instansi/perusahaan/perorangan untuk penelitian.

Jadi, statistik juga merupakan milik masyarakat banyak.

Pada September ini, Indonesia memperingati Hari Statistik Nasional (HSN) yang bertepatan dengan tanggal 26 September 2024.

Pada peringatan HSN kali ini mengusung tema: “Statistik berkualitas untuk Indonesia emas”.

hari statistik nasional 2024, ini cara tepat mendukung perstatistikan di indonesia                            koranpalpres.com - artikel ini ditulis oleh lidia anggita putri sst., statistisi ahli pertama di kantor bps kabupaten ogan ilir untuk memperingati hari statistik nasional (hsn) ke-64 tanggal 26 september 2024, dengan judul “peranan masyarakat dalam perstatistikan indonesia”.
kemiskinan selalu menjadi topik yang menarik dan masih menjadi perhatian banyak pihak. 
untuk keperluan perencanaan, monitoring, dan evaluasi berbagai program penanggulangan kemiskinan maka diperlukan sejumlah indikator yang menunjukkan status dan perkembangan penduduk miskin di indonesia. 
sehingga, kemiskinan menjadi salah satu indikator keberhasilan suatu daerah, semakin kecil persentase penduduk miskin di suatu daerah maka semakin baik penanganan permasalahan ekonomi daerah tersebut. 
pada tahun ini, kabupaten ogan ilir berhasil menurunkan kemiskinan baik secara persentase maupun secara jumlah penduduk miskin. 
sebelumnya, persentase penduduk miskin di kabupaten ogan ilir sebesar 13,28 persen atau sebanyak 59,33 ribu jiwa. 
dengan berbagai upaya yang diberikan pemerintah kabupaten ogan ilir, kemiskinan berhasil diturunkan menjadi 12,30 persen atau sebanyak 55,49 ribu jiwa. 
namun, darimana didapatkan data indikator strategis tersebut? 
siapa saja yang tergolong penduduk miskin? 
mari kita ulas bersama.
indikator kemiskinan diterbitkan oleh badan pusat statistik (bps). 
bps adalah instansi vertikal non kementerian yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan statistik dasar. 
salah satu kegiatan rutin bps adalah survei sosial ekonomi nasional (susenas) yang dilaksanakan setiap tahun. 
dari survey tersebut, dapat dihasilkan indikator-indikator makro di tiap daerah salah satunya indikator kemiskinan. 
menurut konsep bps, kemiskinan adalah ketidakmampuan untuk memenuhi standar minimum kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makanan maupun non-makanan. 
untuk memperoleh data penduduk miskin, kita memerlukan alat ukur berupa garis kemiskinan. 
garis kemiskinan diukur menggunakan standar dan konsep yang diterapkan di banyak negara, yaitu pendekatan kebutuhan dasar (basic needs approach). 
dalam pendekatan ini, kebutuhan minimum makanan rumah tangga sebanyak 2.100 kilokalori per orang ditambah dengan kebutuhan paling mendasar kelompok bukan makanan. 
jadi, penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita tiap bulan di bawah garis kemiskinan (gk). 
dari hasil pendataan susenas maret 2024 di kabupaten ogan ilir didapatkan data bahwa untuk dapat mengkonsumsi 2.100 kilokalori dibutuhkan biaya sebesar rp.589.012 perbulan perkapita, sehingga dapat disimpulkan bahwa garis kemiskinan di kabupaten ogan ilir sebesar rp.589.012. 
dari data di atas dapat diartikan bahwa ada sebanyak 12,30 persen atau sebanyak 55,49 ribu jiwa penduduk di kabupaten ogan ilir yang rata-rata pengeluaran per kapita per bulannya masih berada dibawah garis kemiskinan, pengeluaran perkapita perbulan masih kurang dari rp.589 ribu. 
dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa begitu pentingnya data dari survei-survei yang diselenggarakan oleh bps, khususnya susenas. 
saat ini sedang berlangsung proses pendataan susenas sampai akhir september di setiap daerah seluruh indonesia. 
data-data yang dihasilkan seringkali disebut sebagai data statistik. 
statistik itu sendiri sebenarnya bukan hanya milik bps. 
selain data statistik dasar yang diselenggarakan oleh bps, ada statistik sektoral yang dikelola oleh lembaga dan instansi serta statistik khusus yang dilaksanakan oleh instansi/perusahaan/perorangan untuk penelitian. 
jadi, statistik juga merupakan milik masyarakat banyak. 
pada september ini, indonesia memperingati hari statistik nasional (hsn) yang bertepatan dengan tanggal 26 september 2024. 
pada peringatan hsn kali ini mengusung tema: “statistik berkualitas untuk indonesia emas”. 
apa yang bisa dilakukan masyarakat luas untuk ikut berpartisipasi dalam perstatistikan? 
sebagai penduduk indonesia yang baik, mari kita dukung perstatistikan di indonesia dengan mendukung semua kegiatan pendataan bps baik sebagai pemerintah daerah, sebagai responden survey, maupun pengguna data agar terwujudnya statistik yang berkualitas untuk indonesia emas. 
sebagai responden jawaban anda akan sangat menentukan kualitas data yang dihasilkan oleh bps baik sebagai potret hasil pembangunan maupun sebagai data pendukung arah kebijakan. 
oleh karena itu kami mengajak semua untuk menjadi responden yang baik dengan memberikan data yang baik dan benar. 
dengan data yang baik dan benar indonesia emas di depan mata.