https://palpres.bacakoran.co/

Demi Kepentingan Kursi, Keberhasilan Haji Tak Diapresiasi

Kementerian Agama sudah berhasil meningkatkan kualitas haji, namun tak diapresiasi hanya karena demi kepentingan kursi--BAZNAS

Sebagai contoh, hasil keputusan Panitia Angket DPR RI mengenai penyelenggaraan haji 2024 mengusulkan rekomendasi untuk mengganti Menteri Agama, Yaqut Cholil Choumas.

Rekomendasi ini lebih terlihat sebagai serangan politik daripada upaya konstruktif untuk memperbaiki sistem, yang semakin mengaburkan makna sebenarnya dari ibadah haji.

BACA JUGA:Pengabdian Kepada Masyarakat, Kolaborasi FDK 2 UIN di Sumatera ini Membahagiakan Anak Yatim Palembang

BACA JUGA:Pisah Sambut FDK UIN Raden Fatah, Kata Sambutan Dekan Bikin Civitas Makin Menyala dan Meroket

Indikator keberhasilan haji dapat dilihat dari hasil survei Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) 2024 yang menunjukkan bahwa program haji dari Kementerian Agama sangat berhasil, dengan skor 88,20 dari 100.

Ini merupakan peningkatan signifikan dibandingkan tahun lalu yang mencatat 85,83.

Dengan melonjaknya jumlah jamaah haji, peningkatan IKJHI mencerminkan upaya maksimal Kementerian Agama dalam meningkatkan pelayanan.

Haji adalah perjalanan suci yang seharusnya bebas dari pengaruh politik.

BACA JUGA:Ga Cuma Unggul Akademik! Lulusan Fahum UIN Raden Fatah Dibekali Keterampilan yang Relevan Dunia Kerja

BACA JUGA:Pelatihan Kesenian Melayu Fahum UIN Raden Fatah, Budayawan Sumsel ini Bawakan Syair Besemah Pagaralam

Namun, kepentingan kursi sering kali mengaburkan makna sebenarnya. Tahun 2024 seharusnya menjadi momen refleksi bagi semua pihak untuk menjaga kesucian ibadah ini.

Dengan memisahkan haji dari politisasi, keberhasilan program haji dapat diapresiasi bukan hanya sebagai prestasi pemerintah, tetapi juga sebagai pencapaian spiritual bagi umat Islam di seluruh dunia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan