Masjid Cheng Ho ini terletak di Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dan diresmikan pada tanggal 26 September 2018.

Arsitektur khas Tiongkok membuat masjid ini sangat mencolok.

BACA JUGA:Prajurit Kodim Tulang Bawang Memadati Masjid Jamiyatul Ummah, Kegiatan Apa?

Sejarah pembangunannya tidak lepas dari masyarakat setempat, terutama dua sosok keturunan Tionghoa yakni Wili Susanto menghibahkan lahan, dan dibantu pendanaannya oleh Muhammad Joe Soetomo.

3. Masjid Cheng Ho Surabaya

Masjid Cheng Ho Surabaya ini menyerupai klenteng yang didominasi dengan warna merah, hijau, dan kuning. Ornamennya kental dengan nuansa Cina lama dan masjid ini merupakan pertama di dunia yang diberi nama “Cheng Ho”.

Ada bangunan pendukung yang terletak di sisi kiri dan kanan masjid ini.Dan pada ornamen masjid terdapat kolaborasi joglo yang bermakna persatuan dan kesatuan umat.

Terdapat sebuah replika kapal Laksamana Cheng Ho dari sisi kanan masjid.

Lalu bagian depan bangunan utama masjid terdapat ruangan yang digunakan oleh imam untuk memimpin shalat dan khutbah. Bangunannya sengaja dibentuk menyerupai pintu gereja.

BACA JUGA:Ada Doa Bersama di Masjid Al-Barokah Makodim Lampung Timur, Giat Apa?

4. Masjid Cheng Ho Purbalingga

Masjid berukuran 11x9 meter ini ada di Desa Selaganggeng, Kecamatan Mrebetcsekitar 12 kilometer ke arah utara Purbalingga. Masjid ini merupakan bentuk akulturasi arsitektur Cina dan Jawa.

Didirikan mulai tahun 2005. Setahun kemudian, pembangunannya terhenti.

Empat tahun berikutnya yakni pada 2010 pembangunan dilanjutkan kembali hingga selesai dan diresmikan pada 5 Juli 2011.

Masjid Cheng Ho Purbalingga ini diilhami oleh Masjid Niu Jie (Ox Street) di Beijing yang dibangun pada 996 Masehi. Gaya Niu Jie nampak pada bagian puncak, atap rumah, dan mahkota masjid. Selebihnya adalah hasil perpaduan arsitektur Timur Tengah dan budaya lokal Jawa.