Ga Kaleng-Kaleng! PSM UNPAR Raih Juara II di Kompetisi Internasional Prof Georgi Dimitrov Bulgaria

Reporter: M Iqbal |

Editor: M Iqbal |

Kamis , 26 Sep 2024 - 14:49

Penampilan apik PSM UNPAR sukses menyabet predikat Juara II di Kompetisi International Choir Competition Prof Georgi Dimitrov Bulgaria.--unpar for koranpalpres.com

Dalam kompetisi ini, 35 penyanyi anggota PSM UNPAR di bawah arahan konduktor Ega Azarya sukses memukau para juri dengan interpretasi dan pembawaan setiap lagu.

Pada performa mereka pada 13 September 2024 di Yunashi Salon Hall, PSM UNPAR membawakan karya aransemen musisi Indonesia sekaligus Music Director PSM UNPAR, Ivan Yohan.

Lagu berjudul "Après un rêve" dengan lirik dari puisi klasik berbahasa Prancis mampu menghipnotis mata dan telinga yang menyaksikan.

Selain itu, mereka juga menyuguhkan lagu-lagu seperti "Omnes De Saba Venient" (Orlando di Lassus), "Noche" (Lorenzo Donati), "O Radix Jesse" (Ambrož Čopi), “Great God Of Love” (Robert Lucas Pearsall), serta lagu wajib "Trenke, Todorke" (Slavil Dimitrov).

Lalu PSM UNPAR berhasil lolos dan tampil kembali di Varna Grand Prix yang dilaksanakan keesokan harinya di tempat yang sama.

Pada babak ini, PSM UNPAR membuka penampilan dengan lagu “Exsultate” (Brian Edward Galante).

Dilanjutkan dengan beberapa lagu baru seperti “Jubilate Deo Universa Terra” (Tine Bec) dan “Gloria Alleluia” (Darius Lim).

Dari 2 kategori yang diperlombakan, yaitu Chamber Choir dan Mixed Choir, hanya 2 tim paduan suara terbaik yang dipilih dari masing-masing kategori untuk tampil di babak Grand Prix ini.

Penampilan serta prestasi PSM UNPAR dalam kompetisi ini menandai kembalinya PSM UNPAR berpartisipasi dalam kompetisi paduan suara internasional.

Di mana selama 5 tahun belakangan, mereka tidak mengikuti karena pandemi covid-19.

ga kaleng-kaleng! psm unpar raih juara ii di kompetisi internasional prof georgi dimitrov bulgaria                              bulgaria, koranpalpres.com – penampilan apik paduan suara mahasiswa universitas katolik parahyangan (psm unpar) berhasil menguasai panggung the 42nd international choir competition prof. georgi dimitrov di varna, bulgaria.
pada kompetisi berlevel internasional yang berlangsung 12-15 september 2024 itu, psm unpar sukses membawa pulang predikat juara ii dalam kategori mixed choir. 
menurut rektor unpar, prof. tri basuki joewono, ajang ini merupakan salah satu kompetisi bergengsi tingkat dunia.
pasalnya termasuk dalam rangkaian european grand prix for choral singing yang merupakan rangkaian kompetisi paduan suara tersulit di eropa. 
baca juga:buruan daftar sekarang! unpar buka jalur khusus calon mahasiswa baru pakai nilai utbk, ini syaratnya.
baca juga:sampai 10 juli 2024, unpar buka pendaftaran mahasiswa baru jalur rpl untuk jenjang d3-s3, cek syaratnya!
sebagai satu-satunya perwakilan indonesia, psm unpar bersaing dengan paduan suara dari berbagai negara.
"sebut saja filipina, hong kong, latvia, slovenia, bulgaria, irlandia, dan italia," rincinya.
prof. tri basuki joewono menambahkan, psm unpar juga berhasil mengungguli 5 paduan suara kelas dunia. 
dalam kategori mixed choir, sebagai juara i disabet youth choir kamēr... dari latvia.
baca juga:jadi solusi permasalahan ketahanan pangan nasional, unpar buka program studi teknologi rekayasa pangan
baca juga:unpar buka program studi baru, alumninya punya prospek kerja menjanjikan
kemudian di bawah psm unpar, ada new dublin voices (irlandia) meraih juara iii, emil komel mixed youth choir (italia) juara iv.
dan academic choir tone tomšič of the university of ljubljana dari slovenia meraih juara v.
dalam kompetisi ini, 35 penyanyi anggota psm unpar di bawah arahan konduktor ega azarya sukses memukau para juri dengan interpretasi dan pembawaan setiap lagu. 
pada performa mereka pada 13 september 2024 di yunashi salon hall, psm unpar membawakan karya aransemen musisi indonesia sekaligus music director psm unpar, ivan yohan.
baca juga:selamat! unpar raih peringkat 2 universitas terbaik publikasi riset nature index 2023
baca juga:bagikan keseruan! mahasiswa lancang kuning raih pencapaian luar biasa selama ikut pmm di unpar
lagu berjudul "après un rêve" dengan lirik dari puisi klasik berbahasa prancis mampu menghipnotis mata dan telinga yang menyaksikan. 
selain itu, mereka juga menyuguhkan lagu-lagu seperti "omnes de saba venient" (orlando di lassus), "noche" (lorenzo donati), "o radix jesse" (ambrož Čopi), “great god of love” (robert lucas pearsall), serta lagu wajib "trenke, todorke" (slavil dimitrov).
lalu psm unpar berhasil lolos dan tampil kembali di varna grand prix yang dilaksanakan keesokan harinya di tempat yang sama. 
pada babak ini, psm unpar membuka penampilan dengan lagu “exsultate” (brian edward galante).
baca juga:unpar buka jalur usm 1 bagi calon mahasiswa baru 2024, cek info lengkapnya di link ini
baca juga:pertama kali diselenggarakan di museum sriwijaya, lomba paduan suara sempat bingungkan dewan juri, kenapa? 
dilanjutkan dengan beberapa lagu baru seperti “jubilate deo universa terra” (tine bec) dan “gloria alleluia” (darius lim). 
dari 2 kategori yang diperlombakan, yaitu chamber choir dan mixed choir, hanya 2 tim paduan suara terbaik yang dipilih dari masing-masing kategori untuk tampil di babak grand prix ini.
penampilan serta prestasi psm unpar dalam kompetisi ini menandai kembalinya psm unpar berpartisipasi dalam kompetisi paduan suara internasional. 
di mana selama 5 tahun belakangan, mereka tidak mengikuti karena pandemi covid-19. 
baca juga:meskipun kecil, 10 universitas ini menjadi terbaik di dunia versi the wur
baca juga:semakin dikenal dunia, deretan universitas top dunia ini punya jurusan bahasa indonesia
terlebih, beberapa pesaing merupakan paduan suara kelas dunia dan pernah memenangkan european grand prix for choral singing beberapa kali, menjadi tantangan tersendiri bagi psm unpar. 
berkat usaha dan kerja keras tim serta dukungan banyak pihak, psm unpar berhasil membuktikan keahlian dan kemampuan dalam dunia paduan suara melalui prestasi dalam kompetisi ini.
"semoga prestasi ini dapat kita pertahankan, bahkan diharapkan di tahun berikutnya lebih sukses lagi," pungkas prof. tri basuki joewono.