Meskipun Sudah Mendeklarasikan Kemerdekaan, Ini 7 Negara yang Belum Sepenuhnya Diakui oleh Dunia
Pemandangan negara Kosovo, salah satu negara yhang belum sepenuhnya diakui dunia.-state dept-
Republik Artsakh hadir sebagai buntut dari Perang Karabakh pada tahun 1994. Perang tersebut menyisakan sekelompok orang Kristen Armenia yang tinggal di tanah perbatasan Azerbaijan.
Negara ini ketika Uni Soviet bubar pada 1991 lalu pun mendeklarasikan kemerdekaannya. Namun sampai detik ini, wilayah yang dikenal dengan Republik Artsakh ini secara de facto diakui dunia sebagai bagian dari Azerbaijan.
BACA JUGA:6 Negara Terunik di Dunia yang Perlu Kamu Tahu
3. Ossetia Selatan
Ossetia Selatan hanyalah sebuah wilayah kecil yang terletak di bagian utara Georgia. Namun, pada 1992, wilayah ini memutuskan untuk memisahkan diri dari Georgia. Mereka ingin menjadikannya tempat tinggal bagi suku Alan.
Pada 1991 Ossetia Selatan pernah mendeklarasikan kemerdekaan dari Georgia, tetapi kemerdekaan ini ditolak oleh Georgia sehingga menyebabkan terjadinya perang dari tahun 1991 sampai 1992.
Hingga pada 2008, Ossetia Selatan kembali mendeklarasikan kemerdekaannya dari Georgia. Namun sayangnya, wilayah yang populasinya hanya sekitar 56 ribu jiwa ini tetap tidak mendapat pengakuan dari komunitas internasional. Hanya Rusia saja yang mengakuinya.
4. Abkhazia
BACA JUGA:Sadiss! Inilah 5 Negara dengan Kasus Bullying Tertinggi di Dunia, Mayoritas di Negera Eropa
Abkhazia adalah sebuah wilayah yang terletak di barat laut Georgia yang bisa dimasuki oleh pelancong dari wilayah Georgia maupun Rusia. Tetapi ketika ingin keluar, kamu juga harus keluar dengan jalur yang sama lewat jalur kamu masuk ke wilayah ini.
Total populasi negara ini mencapai 224.000 jiwa. Abkhazia pun telah menetapkan Sokhumi sebagai ibu kotanya, dan mereka mempunyai mata uang dan bahasanya sendiri.
Negara ini punya nasib yang sama dengan Ossetia Selatan yakni meskipun sudah mendeklarasikan kemerdekaannya, Abkhazia tetap diakui oleh PBB sebagai bagian dari negara Georgia.
5. Sahara Barat
Ketika masa kolonial Eropa, wilayah barat Gurun Sahara dikuasai oleh Spanyol. Lalu setelah Spanyol pergi, wilayah ini kemudian dikuasai oleh Maroko.