https://palpres.bacakoran.co/

Pimpin Transformasi Berkelanjutan, Dirut PLN Raih Penghargaan The Prominent CEO of The Year

Dirut PLN Darmawan Prasodjo meraih penghargaan The Prominent CEO of The Year dalam ajang Prominent Award 2024--Ist

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, penghargaan ini diraih atas kerja keras seluruh insan PLN dalam mendukung transformasi proses bisnis di perusahaan sehingga menghasilkan kinerja keuangan terbaik.

Melalui transformasi, Darmawan melanjutkan, PLN berhasil membentuk struktur Holding Sub Holding di perusahaan sehingga menata proses bisnis menjadi streamline.

BACA JUGA:Tumbuh 7,54 Persen, PLN Sukses Kerek Penjualan Listrik Semester I 2024

BACA JUGA:Akomodasi Perkembangan Kebutuhan Listrik, PLN Dukung Kebijakan Pemerintah Lebarkan Golongan Tarif

Lalu mengubah kultur organisasi dari bureaucratic like menjadi business like hingga manjadikan aset PLN yang sebelumnya terfragmentasi, menjadi terintegrasi.

“Dengan transformasi, PLN membentuk 2 sub holding pembangkitan yang menjadi Generation Company terbesar se-Asia Tenggara, yaitu PLN Indonesia Power dan PLN Nusantara Power," jelasnya.

Selanjutnya pihaknya menghadirkan PLN Energi Primer Indonesia untuk memastikan ketersediaan pasokan energi primer untuk keandalan pasokan listrik, dan PLN ICON Plus untuk membangun lini bisnis baru di luar kelistrikan atau Beyond kWh.

Lewat penghargaan ini Darmawan juga menegaskan komitmen PLN untuk terus mendukung agenda Pemerintah dengan menjadi lokomotif transisi energi di Indonesia menuju Net Zero Emissions (NZE) di 2060.

BACA JUGA:Optimalisasi Sistem Pembangkit, Produksi Listrik PLN Indonesia Power Meroket Capai 84,57 TWh di 2023

BACA JUGA:Lebih Sejuta Pelanggan di 2023, Internet Besutan PLN Icon Plus Jadi Pilihan Baru Masyarakat

Lebih lanjut lagi, perseroan juga akan terus berinovasi agar proses transisi energi ini sekaligus menciptakan peluang baru bagi perekonomian.

Hingga tahun 2023, pengembangan pembangkit telah mencapai 8.786 megawatt (MW).

Dengan rincian pembangkit berbasis hidro (PLTA/PLTMH) sebesar 5.777 MW, pembangkit berbasis panas bumi (PLTP) sebesar 2.519 MW, dan sisanya berasal dari surya (PLTS), angin (PLTB) dan biomassa.

“Selain itu, kami mengimplementasikan program co-firing biomassa sebagai campuran sebagian batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk menekan emisi yang dihasilkan," terangnya.

BACA JUGA:Pemkab Dinilai Tak Becus Urus LPJU, Warga OKU Timur Murka 70 Lampu Jalan Diputus PLN

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan