Siapa yang Layak Memimpin Saat Popularitas Menutupi Kompetensi, Mahasiswa Universitas Andalas Punya Jawabannya
Artikel ini ditulis Adelia Triani Manihuruk, Mahasiswa Universitas Andalas dengan judul, Siapa yang Layak Memimpin? Ketika Popularitas Menutupi Kompetensi.--kolase koranpalpres.com
Yang berpegang teguh pada prinsip-prinsip yang benar, bahkan dalam situasi yang penuh tekanan atau risiko.
Etikabilitas ini mencakup transparansi dalam pengambilan keputusan, keberanian untuk bertindak adil, dan tidak menyalahgunakan kekuasaan yang dimiliki untuk kepentingan pribadi.
BACA JUGA:JASMERAH! Mahasiswa Universitas Andalas Beber Motif Inggris Dirikan Benteng Marlborough di Bengkulu
Sedangkan pemimpin dengan intelektualitas yang kuat akan lebih mampu mengarahkan masyarakat ke arah yang lebih baik.
Lantaran keputusan yang diambil didasarkan pada pemikiran yang matang dan pertimbangan yang komprehensif.
Sebab pemimpin yang intelektual memiliki kemampuan berpikir kritis untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang dan merumuskan solusi yang tepat.
Tanpa etikabilitas dan intelektualitas, seorang pemimpin bisa saja terjebak dalam praktik korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, atau kebijakan yang tidak adil.
Oleh karena itu, etikabilitas dan intelektualitas adalah fondasi utama bagi setiap pemimpin yang ingin mendapatkan kepercayaan dari rakyatnya bukan pada kepopularitasnya.
Bahkan pada saat pemilu yang terjadi, pada februari silam telah banyak artis atau figur publik yang populer terjun untuk masuk ke dunia politik.
Karena kepopularitas mereka yang tinggi seringkali menjadi magnet bagi para pemilih untuk memilihnya, meskipun latar belakang pendidikan bahkan pengalaman politik mereka yang minim.
Tidak menutup kemungkinan untuk masyarakat agar memilihnya.
BACA JUGA:Jaga Integritas Jurnalisme, Mahasiswi Universitas Andalas Sebut Pentingnya Hak Tolak Wartawan