https://palpres.bacakoran.co/

Berkaca dari Pemilu 2024, Ini Pengaruh Buzzer Politik terhadap Perilaku Memilih Gen Z

Artikel berjudul “Pengaruh Buzzer Politik terhadap Perilaku Memilih Gen Z: Studi Kasus Pemilu 2024” ini ditulis oleh Muhammad Dzidan Zelsa, mahasiswa Ilmu Politik, Universitas Andalas (Unand), Padang, Sumatera Barat.--freepik

Pertama, buzzer berperan dalam membentuk persepsi Gen Z terhadap isu-isu politik dan kandidat melalui narasi yang dikemas secara menarik dan mudah dicerna.

Kedua, mereka menciptakan echo chamber di media sosial yang memperkuat keyakinan politik tertentu dan potensial membatasi eksposur Gen Z terhadap perspektif yang berbeda.

BACA JUGA:Ada Patroli Malam Menghadapi Pemilu 2024, Personil Kodim Kerinci Menjaga Situasi Keamanan Kondusif

BACA JUGA:MK Putuskan Batas Usia Minimal Capres dan Cawapres pada Pemilu 2024

Ketiga, buzzer politik memanfaatkan FOMO (Fear of Missing Out) dan keinginan Gen Z untuk menjadi bagian dari gerakan sosial untuk mendorong partisipasi politik dalam arah tertentu.

Namun, dampak buzzer politik terhadap Gen Z tidak selalu linear atau mudah diprediksi.

Banyak anggota Gen Z yang menunjukkan kesadaran kritis terhadap manipulasi informasi dan aktif mencari sumber informasi alternatif untuk memverifikasi klaim politik yang mereka temui di media sosial.

Mereka juga cenderung lebih tertarik pada isu-isu substantif seperti keadilan sosial, keberlanjutan lingkungan, dan kesetaraan gender, yang tidak selalu dapat diakomodasi oleh narasi simplistik yang disebarkan buzzer politik.

BACA JUGA:Kecewa Hasil Pemilu 2024, 14 DPC PAN Sekota Palembang Desak Ketua DPD Mundur

BACA JUGA:Pasca Penetapan Pemilu 2024, Polri Sebut Kamtibmas Aman Hingga Ucapan Terima Kasih Ke Semua Pilhak

Fenomena ini menimbulkan tantangan dan peluang bagi kualitas demokrasi Indonesia. Di satu sisi, aktivitas buzzer politik berpotensi menciptakan polarisasi dan menurunkan kualitas diskursus politik.

Di sisi lain, respons kritis Gen Z terhadap informasi politik dapat mendorong berkembangnya literasi digital dan kesadaran politik yang lebih matang.

Para pemangku kepentingan, termasuk penyelenggara pemilu, organisasi masyarakat sipil, dan institusi pendidikan, perlu mengambil peran aktif dalam mendukung Gen Z untuk menjadi pemilih yang kritis dan terinformasi.

Sebagai kesimpulan, pengaruh buzzer politik terhadap perilaku memilih Gen Z dalam Pemilu 2024 merupakan fenomena kompleks yang mencerminkan transformasi lanskap politik di era digital.

BACA JUGA:Sengketa Pemilu 2024 DPRD Lahat Dapil 5 Masuki Babak Baru, Ini Buktinya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan