https://palpres.bacakoran.co/

50 Persen Warga Merapi Selatan Lahat Berkebun Karet, Selebihnya Berbagi Rata Kopi dan Sawit

Kabid Kelembagaan Disbun Lahat, Destiawati Kartika SP didampingi Camat Merapi Selatan, Sabarudin SE dan kades, berfoto bersama, Senin 13 November 2023.--disbun lahat for palpres.bacakoran.co

BACA JUGA:Mayoritas Warga Pseksu Bergantung Budidaya Karet yang Harganya Cenderung Turun, Ini Upaya Disbun Lahat

"Termasuk juga, yang harus diperhatikan pola penanaman, pemupukan, kemudian dosis pupuk, pemberian pupuk, pun dengan pengendalian gulma pada tanaman belum menghasilkan," ulasnya.

Vivi menambahkan, ada beberapa gulma yang perlu menjadi catatan diperkebunan karet diantaranya, alang-alang (Imperata cylindrica), sembung rambat, seduduk, kirinyu, tembelakan, rumput sarang buaya dan paitan.

"Sebaiknya dalam membasmi gulma dilakukan sebelum pemupukan yang digunakan secara fisik dan kimiawi, maupun dengan hama termasuk penyakit yang menyerang karet," terangnya.

Sebelum bibit karet ditanam pada media tanah, terlebih dahulu harus melalui fase-fase penyemaian pada polibag, sehingga benih unggul yang dipilih mampu menghasilkan getah yang berlimpah.

BACA JUGA:Mayoritas Warga Gumay Talang Lahat Pilih Budidaya Karet, Tapi 2 Tanaman Ini Tetap Ada

"Tinggi tunas lebih 20 cm, diameternya lebih 0,6 cm, dengan jumlah payung kisaran 1-2, memiliki sudut tunas lebih kurang 20 derajat, menggunakan polibag ukuran 15x35 cm atau 18x40 cm, yang pasti bibit tidak terinfeksi penyakit," sebut dia.

Kemudian, sambung dia, payung daun teratas dalam keadaan tua dan tunas yang tumbuh, berasal dari mata okulasi, selain itu, pertumbuhan tunas jagur dan tegap serta lurus agak menyamping.

"Selanjutnya, apabila pertumbuhan tunas membengkok ke atas, maka ada kemungkinan berasal dari tunas palsu, serta tidak tumbuh cabang atau tunas serta polibag dalam keadaan baik, dan tidak ada akar yang keluar," ulasnya.

BACA JUGA:Mirip Mulak Ulu, Mata Pencaharian Mayoritas Warga Mulak Sebingkai Lahat sebagai Pekebun Kopi

Dia menerangkan, kepada pekebun setidaknya dapat memperhatikan dengan seksama, terlebih ketika menggunakan bibit dari okulasi yang harus memenuhi persyaratan.

"Di antaranya, umur batang bawah kisaran 8-18 bulan, mata tunas ada disebelah atas, tinggi potong 5-10 cm dari jendela dan pada bagian bekas pemotongan, setelah itu, diolesi TB 192 atau parafin," ucap Vivi.

Berikutnya, masih kata dia, diameter batang bawah antara 1,3-3 cm, memiliki akar tunggang tinggal, lurus serta panjang 25-35 cm, dan akarnya 3-5 cm.

"Tidak terinfeksi penyakit, perlu disimak pada bagian okulasi apabila ditoreh berwarna hijau. Kalaupun terdapat bibit yang memiliki akar tunggang lebih dari satu, sebaiknya pilih salah satu," tutupnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan