https://palpres.bacakoran.co/

Dari Qahwah dan Kahve Menjadi Kawe dan Kopi di Besemah, Inilah Perjalanan Istilah Kopi di Seluruh Dunia

Perjalanan istilah kopi yang melibatkan banyak budaya dan bangsa-coffeenews-

Ternyata hal itu menjadi minuman yang lezat saat mereka mencoba menyeduhnya. Mereka menamai biji tumbuhan tadi sebagai "qahwah". 

BACA JUGA:8 Fakta Unik Seputar Kopi yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Kelak beberapa abad kemudian ketika orang Turki melihat tanaman ini mereka membawanya ke negerinya. 

Karena perbedaan pelafalan orang Turki menyebutnya "kahve". Istilah ini menyebar dengan cepat. 

Karena Turki adalah imperium besar pada masa itu, mereka banyak berhubungan dengan orang Eropa. 

Bangsa Turki yang mengenalkannya pertama kali ke Eropa.

Orang Belanda di Eropa mengenalnya pertama kali. Orang Belanda menyebutnya dengan pelafalan mereka "koffie". Orang Inggris menyebutnya "coffee". 

BACA JUGA:Deretan Orang Ini Tidak Boleh Minum Kopi Hitam Lho

Orang Perancis menyebutnya “café”, bahasa Italianya “caffè”, bahasa Cinanya “kia-fey”, bahasa Jepang “kehi”, dan bahasa melayu “kawa”. 

Hampir semua istilah untuk kopi di berbagai bahasa di dunia itu ada kesamaan bunyi dengan istilah Arab "qahwah." 

Orang Eropa pula yang menyebarkan tanaman kopi ke seluruh dunia melalui negeri jajahannya. 

Orang Belanda membawanya ke Indonesia melalui VOC yang mengambil bibitnya dari Malabar (India). 

BACA JUGA:SAH, Kopi Robusta Lahat Kantongi Sertifikat IG dari Kemenkumham, Ini Penjelasannya

Itu hasil dari hubungan dua Gubernur Jenderal yakni Gubernur Belanda di Malabar (India) mengirim bibit kopi Yaman atau kopi arabika (Coffea arabica) kepada Gubernur Belanda di Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1696. 

Setelah beberapa kali usaha pengembangbiakan gagal di antaranya karena banjir melanda Batavia ketika itu, Belanda kemudian berhasil mengembangkannya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan