https://palpres.bacakoran.co/

Dari Qahwah dan Kahve Menjadi Kawe dan Kopi di Besemah, Inilah Perjalanan Istilah Kopi di Seluruh Dunia

Perjalanan istilah kopi yang melibatkan banyak budaya dan bangsa-coffeenews-

Dari sanalah kemudian tanaman kopi disebar ke seluruh wilayah jajahan di Hindia Belanda. Termasuk ke wilayah Sumatra Selatan, khususnya Tanah Besemah dan sekitarnya.

Nah, di Pagaralam dan sekitarnya, orang Besemah selain menyebutnya "kupi" juga mengenalnya sebagai "kawe". 

BACA JUGA:7 Manfaat Kopi untuk Kesehatan, Jika Dikonsumsi dengan Bijak!

Bahasa Melayu menyerapnya dari "qahwah" bahasa Arab, lalu orang Besemah menyerapnya menjadi "kawe". 

Orang-orang tua di Besemah mengatakan dulu istilah "kupi" dan "kawe" ada sedikit perbedaan. 

Istilah "kupi" dipakai untuk biji kopi yang sudah melalui proses pengolahan. Atau sudah siap seduh, paling tidak sudah disangrai. 

Sedangkan istilah kawe adalah kopi dari mulai penanaman sampai penjemuran dan siap jual mentahnya. 

BACA JUGA:Besok Penetapan Calon Kepala Daerah 2024, Pj Gubernur Sumsel Ajak Forkopimda Coffee Morning Pilkada Serentak

Anak-anak muda sekarang banyak yang tidak paham lagi hal ini. 

Mereka jarang memikirkan kenapa orang Besemah tidak menyebutnya "minum kawe kudai" melainkan "minum kupi kudai". 

Tidak ada yang ngomong "ngawe kudai" tetapi "payu ngupi kudai" Ayo ngopi dulu.

Itu tadi perkembangan nama kopi dari bahasa Arab ke berbagai bahasa di dunia termasuk bahasa Besemah. 

*Payuh kite ngupi kudai".

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan